Pasukan khusus itu akan diberi seragam ungu saat bertugas menggali gorong-gorong.
Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil melakukan gebrakan merekrut seribu orang tukang gali tanah untuk mengeruk kotoran dan tanah di gorong-gorong atau saluran air di Kota Bandung.

"Senin (23/9) lusa saya akan gelar apel tukang gali gorong-gorong untuk membersihkan sumbatan tanah, sampah dan kotoran dari saluran air di seluruh wilayah Bandung. Seribu tukang gali direkrut untuk membersihkan saluran air untuk meminimalisasi banjir Cileuncang," kata Ridwan Kamil, di Bandung, Sabtu.

Seribu tukang gali itu akan disebar di seluruh wilayah Bandung untuk membersihkan gorong-gorong dan memastikan tidak ada lagi saluran air yang tersumbat.

Menurut Ridwan, terobosan merekrut tukang gali itu merupakan program jangka pendek dari penanganan banjir di jalanan Kota Bandung.

"Para tukang gali asal Majalengka, Kuningan dan Garut yang selama ini mangkal akan kami rekrut juga dan melibatkan warga Bandung juga, mereka akan dikontrak selama tiga bulan untuk membersihkan saluran air di Kota Kembang ini," katanya.

Para tukang gali itu akan dikumpulkan dalam apel akbar di Balaikota Bandung sekaligus merupakan gerakan pertama untuk penanganan permasalahan banjir di Kota Bandung.

Pasukan khusus bentukan Ridwan Kamil tersebut akan diberikan seragam ungu saat bertugas di gorong-gorong dan mereka memastikan tidak ada sumbatan di saluran air sehingga dipastikan tidak ada lagi banjir di jalan raya.

"Pasukan khusus itu akan diberi seragam ungu saat bertugas menggali gorong-gorong," kata Ridwan yang baru lima hari dilantik menjadi Wali Kota Bandung itu.

Gerakan membersihkan gorong-gorong itu dilakukan menjelang musim penghujan yang saat ini sudah mulai mengguyur Kota Bandung.

Pasalnya banjir Cileuncang menjadi permasalahan Kota Bandung pada musim hujan, dan bahkan mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas bahkan banjir bandang di sejumlah daerah.

"Ada beberapa titik uang menjadi prioritas, disinergikan dengan pembangunan infrastruktur jalan raya dan saluran air," katanya.

Hampir seluruh saluran air di Kota Bandung tidak berfungsi saat musim penghujan, bahkan mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas seperti di jalur utama Jalan Junjunan dimana banjir kerap merendam jalan utama masuk Kota Bandung itu dengan ketinggian air semeter.

"Pengerahan pasukan ungu itu nantinya hanya jangka pendek, karena ke depan kami akan tindak lanjuti dengan pembangunan infrastruktur saluran air untuk mengatasi banjir," kata Ridwan yang juga pakar tata kota itu.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013