Kami perlu memahami organisasi permainan Swedia...
Lisbon, Portugal (ANTARA News) - Pelatih Portugal, Paulo Bento, mengatakan timnya harus mematikan permainan swedia yang terorganisir untuk menghentikan pemain bintang mereka Zlatan Ibrahimovic.

Pertandingan babak play off antara Portugal dan Swedia juga dianggap sebagai duel antara dua bintang, Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo.

Menjelang leg pertama, Jumat waktu setempat di Lisbon, Bento telah memperingatkan timnya untuk tidak hanya fokus pada Ibrahimovic tapi harus menutup cara Swedia bermain sehingga tidak bisa mengirim bola ke Zlatan Ibrahimovic, penyerang Paris Saint-Germain (PSG).

"Zlatan Ibrahimovic adalah pemain hebat, saat ini dia bermain luar biasa untuk klubnya, ia memiliki kemampuan yang sangat baik," kata Bento dilansir dari four four two hari ini.

"Untuk mencoba menghentikan pemain ini kami harus melakukan upaya kolektif dan tidak hanya mengkhawatirkan individu," tambahnya.

"Kami perlu memahami organisasi permainan Swedia di atas segalanya, memainkan gaya permainan kami," kata Bento.

Ibrahimovic telah mencetak 15 gol dalam 17 pertandingan untuk PSG musim ini, sementara Ronaldo mencetak 24 gol di 17 laga untuk Real Madrid.

Ironisnya, permainan Ronaldo untuk Portugal tidak begitu menjanjikan, CR7 gagal mencetak gol di enam laga dari delapan pertandingan untuk Portugal di kualifikasi Piala Dunia Grup F dan membuat Portugal finis kedua di belakang Rusia.

Tapi Bento tetap yakin Ronaldo akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

"Saya pikir itu wajar, kadang-kadang kinerja untuk tim nasional dibandingkan dengan klub tidak sama," kata pelatih berusia 44 tahun itu.

"Saat ini, ia luar biasa, beberapa waktu lalu di Irlandia (bulan September ketika Ronaldo mencetak hattrick) ia sensasional dan kami mengandalkan keterampilan dan motivasinya," kata mantan pemain dan pelatih Sporting Club de Portugal itu.

"Kami harus terorganisir dan dengan ini Ronaldo bisa bermain dengan cara yang sama ketika ia bermain untuk Real Madrid," kata Bento.

Penerjemah:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013