Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia telah menandatangani pertukaran nota diplomatik mengenai pinjaman Yen dari pemerintah Jepang untuk tujuh buah proyek di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta pada Jumat, penandatanganan nota diplomatik tersebut diwakili oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori dan Direktur Jenderal Asia, Pasifik danAfrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Yuri O Thamrin.

Tujuh proyek yang dimaksud merupakan proyek bantuan yang pernah disinggung dalam pernyataan Perdana Menteri Abe kepada Presiden Yudhoyono pada Pertemuan Tingkat Tinggi Indonesia Jepang pada Desember tahun lalu.

Dari tujuh proyek tersebut dua diantaranya berasal dari sektor transportasi seperti; pembangunan jalur ganda kereta api di jalur selatan Pulau Jawa dan proyek peningkatan daya angkut kereta di area metropolitan Jakarta.

Sementara itu, lima proyek lainnya adalah pengembangan infrastruktur wilayah untuk pengurangan kemiskinan, proyek pembangunan fasilitas drainase di DKI Jakarta, proyek penanggulangan bencana darurat Gunung Merapi, proyek bendungan multifungsi Wonogiri dan penanganan endapan pasir di kolam penampungan, serta proyek pengembangan sumber daya manusia kualitas unggul.

Bantuan pinjaman ini memiliki bunga dari 0,01 persen hingga 1,4 persen per tahun.

Untuk masa pembayaran proyek transportasi, infrastruktur, serta penanggulangan darurat bencana Gunung Merapi, masa pembayaran kembali adalah 25 tahun.

Sementara untuk proyek lainnya masa pembayaran kembali pinjaman adalah 40 tahun.(*)

Pewarta: Maria Rosari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014