Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyayangkan kinerja petugas pintu bendung Kali Bekasi yang dinilai tidak maksimal dalam mengelola sirkulasi air sehingga memperparah dampak banjir di permukiman bantaran, Sabtu malam.

"Gara-gara telat dibuka, warga saya di Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih, dan sekitarnya kebanjiran," katanya saat meninjau lokasi Bendung Kali Bekasi di Jalan Hasibuan, Bekasi Timur.

Rahmat mengaku telah menginstruksikan petugas bendung Kali Bekasi untuk membuka seluruh pintu air pada pukul 10.00 WIB agar aliran Kali Bekasi tidak meluap di bagian hulu.

Instruksi itu diberikannya kepada petugas bendung setelah dia memprediksi adanya peningkatan debit Kali Bekasi secara berlebihan.

"Tapi seluruh pintu baru dibuka pukul 14.00 WIB, jelas saja warga saya kebanjiran," katanya.

Menurut dia, peristiwa itu adalah kesalahan petugas bendung yang kedua kalinya sejak Januari 2013 lalu saat banjir serupa menerjang warga bantaran.

"Ini kedua kalinya pintu air telat dibuka. Pertama waktu banjir 2013 dan kembali terulang hari ini," katanya.

Sementara itu, Petugas Bendung Kali Bekasi, Nasrun Situmeang, mengaku tidak segera menjalankan instruksi itu dengan alasan debit air belum mencapai titik di mana pintu air harus dibuka.

"Airnya belum mencapai titik pembukaan pintu air," katanya.

Sementara itu, data yang dihimpun melalui petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat diketahui banjir menerjang seluruh permukiman penduduk di sepanjang bantaran Kali Bekasi.

Permukiman tersebut di antaranya, Pondokgede Permai, Kemang Ivy, Podok Mitra Lestari, Kemang Ivy, Margajaya, hingga Telukpucung.

"Terparah ada di Pondokgede Permai dengan ketinggian sampai malam ini mencapai 3 meter," kata Petugas Tagana Kota Bekasi, Arief.

(KR-AFR/E005)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014