... terdapat 10 gedung yang rusak akibat ledakan itu, termasuk satu gudang amunisi yang disinyalir menjadi sumber ledakan... "
Jakarta (ANTARA News) - Satu regu Polisi Militer TNI AL berjumlah 12 orang telah mengambil alih penjagaan di sekitar gudang amunisi yang meledak di komplek Komando Pasukan Katak TNI AL di Pondok Duyung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu sore.

Personel PM yang di bawah komando seorang letnan satu itu masih menetralisir sekitar lokasi ledakan dan menjaga ketat di gerbang Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal III, Pondok Duyung. 

Pangkalan satuan TNI AL itu dipisahkan alur laut selebar 100 meter dari Markas Komando Pasukan Katak TNI AL kawasan barat, di "pulau" Pondok Dayung. Di "pulau" itulah terdapat gudang senjata dan amunisi yang meledak sekitar pukul 10.25 WIB Rabu ini. 

Aktivitas penyeberangan ke sekitar lokasi ledakan di Pondok Duyung dihentikan.

Dari batas akses yang dibolehkan untuk warga sipil di lokasi itu, genteng bangunan dan perkantoran yang berada di depan lokasi ledakan hancur lebur.

Informasi di lokasi menyebutkan, terdapat 10 gedung yang rusak akibat ledakan itu, termasuk satu gudang amunisi yang disinyalir menjadi sumber ledakan.

Dari keterangan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, sebanyak 87 orang luka akibat ledakan itu, yang mayoritas adalah pasukan TNI dan juga termasuk seorang polisi.

Seorang personel Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal III Jakarta, Sersan Satu Imam Syafei, tewas dalam kejadian itu dan jenazahnya sudah dibawa ke RS TNI AL Mintohardjo.

Imam Syafei terkana serpihan ledakan langsung dari amunisi yang terlempar dari gudang. "Ada yang terkena ledakan langsung, dan serpihan tidak langsung dari ledakan itu," ujar  Surapati. 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014