Taipei (ANTARA News) - Para pemrotes Taiwan Kamis mengakhiri pendudukan parlemen, tiga pekan setelah mengambil alih ruang sidang utama untuk memprotes pakta perdagangan yang diperdebatkan dengan Tiongkok.

"Kami datang ke sini dengan cita-cita, kita sekarang tinggalkan dengan banyak beban," kata pemimpin mahasiswa Lin Fei-fan pada konferensi pers sesaat sebelum puluhan demonstran berpakaian hitam berjalan keluar dari gedung pada sekitar pukul 10.00 GMT , lapor AFP.

Memegang bunga matahari, simbol gerakan, para pengunjuk rasa - kebanyakan siswa muda - dikelilingi dan disambut hangat oleh ribuan pendukung saat mereka meninggalkan gedung.

"Keberangkatan ini tidak berarti kita menyerah," kata Lin, sementara berjanji kepada pers untuk melakukan protes terhadap pakta perdagangan kontroversial.

Para demonstran menduduki ruang utama parlemen 18 Maret di dalam aksi protes pertama kalinya seperti itu di pulau itu .

Aksi duduk kemudian berakhir setelah Ketua Parlemen Wang Jin - Pyng berjanji untuk tidak memimpin diskusi lebih lanjut mengenai pakta perdagangan sampai hukum diperkenalkan untuk memantau perjanjian dengan Tiongkok - permintaan utama dari pengunjuk rasa .

Tetapi mereka telah bersumpah untuk mendorong dengan kampanye guna memaksa putusan Partai Kuomintang menarik kembali kesepakatan perdagangan, dan menuntut Presiden Ma Yang Ying- jeou yang telah menolak mentah-mentah.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014