Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memarahi tentaranya dan memerintahkan mereka untuk bersiap menghadapi "konflik yang akan segera terjadi dengan Amerika Serikat," demikian dilaporkan media di Pyongyang, Sabtu, sementara gambar satelit menunjukkan uji coba nuklir bisa jadi semakin dekat.

Laporan tersebut muncul saat Presiden AS Barack Obama merampungkan kunjungan dua hari ke Korea Selatan. Obama memperingatkan bahwa Korut akan menghadapi sanksi lebih keras jika uji coba itu dilanjutkan.

Sebelumnya Pyongyang juga mengklaim telah menahan seorang pemuda warga negara Amerika selama dua minggu.

Kim yang juga panglima tinggi angkatan bersenjata Korut berkekuatan 1,2 juta personel, sering mengunjungi unit-unit militer untuk memberikan arahan langsung mengenai langkah-langkah untuk memperkuat kesiapan.

Biasanya ia melimpahi mereka dengan pujian dan hadiah-hadiah seperti senapan atau teropong sebagai simbol kewaspadaan.

Namun setelah menyaksikan latihan penembakan yang dilakukan sebuah sub-unit artileri pada Jumat, ia mencela para tentara itu atas pendekatan yang lemah, kata kantor berita pusat Korea (KCNA).

"Panglima Tinggi Kim Jong-Un mengatakan tidak ada yang lebih penting dari bersiap untuk pertempuran sekarang, menghadapi konflik yang akan segera terjadi dengan Amerika Serikat," kata KCNA.

Media pemerintah Korut terus memberikan peringatan bahwa negara yang terisolasi itu berada di ambang perang.

Sambil menunjuk pada peta, Kim memerintahkan unit tersebut untuk mengambil posisi menembak dan memulai latihan, kata kantor berita itu tanpa menyebutkan lokasi latihan.

"Saat menyaksikan latihan, ia mengkritik keras sub-unit itu karena gagal membuat persiapan matang untuk pertempuran," kataya.

Ia menuding kurangnya antusiasme komandan sub-unit dan atasannya dalam latihan.

"Pikiran para perwira di sub-unit ini dan unit-unit yang relevan tampaknya tidak berada di lapangan tempur," katanya seperti dilaporkan KCNA. Kantor berita tersebut tidak seperti biasanya mengutip kutipan langsung dari Kim.

"Tentu saja, mereka kemungkinan melakukan kerja sampingan untuk meningkatkan taraf hidup personel dan melakukan bagiannya dalam membangun bangsa yang kaya dan kuat.

"Namun, mereka harus selalu memberi prioritas untuk persiapan tempur," katanya.

Sementara itu di Seoul, Jumat, setelah citra satelit menunjukkan persiapan Korut melakukan uji coba nuklir, Obama memperingatkan akan memberlakukan sanksi "lebih menggigit" kecuali negara itu mematuhi aturan yang ada.

Korut telah melakukan tiga kali uji coba nuklir yaitu pada 2006, 2009 dan 2013.

Pyongyang pada Jumat malam mengatakan bahwa pihaknya telah menahan seorang warga AS, Miller Matthew Todd (24) sejak 10 April karena "sikapnya yang gegabah" saat melewati imigrasi.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014