Jakarta (ANTARA News) - Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Leonard Nainggolan menyebutkan beberapa gejala penanda seseorang dicurigai terkena demam berdarah dengue (DBD).

"Setidaknya jika seseorang mengalami demam mendadak disertai dua gejala lainnya seperti berikut, maka seseorang perlu diwaspadai terkena demam berdarah dengue (DBD) yang bisa berakibat kematian," kata Leonard di Jakarta, Selasa.

Dia menyebutkan, dua gejala selain demam mendadak seperti perpaduan antara demam akut dengan dua gejala lain. Di antaranya sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, ruam atau bercak merah di kulit, tanda pendarahan, leukosit atau sel darah putih rendah dan uji serum virus dengue menandakan positif.

"Gejala DBD memang kerap sulit dibedakan dengan gejala penyakit lainnya. Tetapi panduan awalnya adalah demam tinggi ditandai dengan suhu tubuh awalnya normal tiba-tiba melonjak sangat tinggi," kata dia.

Lebih lanjut, jika seseorang mendapati gejala-gejala tersebut maka sebaiknya segera dibawa ke dokter agar jiwanya tertolong dan mendapatkan perawatan yang baik.

"Sebelum dibawa ke dokter, usahakan penderita mendapatkan asupan cairan yang cukup. Mengonsumsi air sebanyak mungkin memang sangat perlu bagi penderita karena orang yang kena DBD itu membutuhkan cairan yang banyak mengingat terjadi kebocoran plasma. Singkatnya, cairan plasma yang hilang diganti dengan mengonsumsi cairan," katanya.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dia menyarankan agar penderita DBD tidak hanya diberi asupan air putih biasa.

"Namun WHO pada 2012 menyarankan untuk tidak hanya memberikan air putih biasa. Lebih baik jika cairan itu mengandung elektrolit, gula dan kandungan nutrisi baik lainnya karena saat terserang DBD penderita tidak hanya kehilangan air tapi zat darah lain," kata dia.

Lebih lanjut, Leonard menjelaskan tentang pentingnya pemberian cairan bernutrisi kompleks.

"Plasma yang hilang dari tubuh merupakan 55 persen volume total darah. Plasma terdiri dari 91 persen air, tujuh persen darah (fibrinogen, albumin, glukobin) dan dua persen nutrisi (asam amino, gula, lemak), hormon (eritropoietin, insulin) dan elektrolit (natrium, kalium, kalsium)."

"Minumlah sebanyak-banyaknya selama tidak membahayakan penderita," katanya.

(A061/Z002)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014