Peningkatan daya saing berarti peningkatan produktivitas, baik di budidaya, pengolahan, pemasaran,dan jasa penunjangnya. Baik bagi petani dan pelaku usaha kecil, juga para pelaku usaha menengah dan besar,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah ke depan diminta memperbaiki daya sektor pertanian dan agribisnis nasional terlebih lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang segera berlangsung.

Ketua Dewan Pembina Pusat Pangan dan Agribisnis (Food and Agribusiness Centre/FAC) Bungaran Saragih di Jakarta, Rabu mengatakan, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diterapkan akhir 2015 menuntut Indonesia untuk mampu menang dan memimpin melalui peningkatan daya saing nasional.

"Peningkatan daya saing berarti peningkatan produktivitas, baik di budidaya, pengolahan, pemasaran,dan jasa penunjangnya. Baik bagi petani dan pelaku usaha kecil, juga para pelaku usaha menengah dan besar," katanya.

Menurut dia, dalam subsistem-subsistem ini, peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan baik produksi maupun nilai tambah utama dibandingkan dengan peningkatan areal/kapasitas atau ekstensifikasi.

"Dan (Peningkatan produktivitas) harus dilakukan secara terkoordinasi, sinergi, dan terintegrasi," katanya dalam seminar bertajuk "Tantangan Pembangunan Pertanian dan Kedaulatan Pangan Lima Tahun Ke depan.

Namun demikian, Bungaran menyatakan upaya peningkatan produktivitas tersebut masih belum menjadi strategi utama atau arus utama serta masih dikembangkan secara terpisah-pisah di antara para pelaku usahanya.

Menteri Pertanian periode 2000-2004 itu menyatakan, ke depan sektor pertanian Indonesia masih menghadapi tantangan seperti perubahan iklim global, pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, persaingan perdagangan internasinal dan liberalisasi yang makin terbuka dan ketat.

Sementara itu, lanjutnya, kualitas sumberdaya manusia masih relatif rendah dan pertumbuhan penerapan inovasi teknologi relatif lambat.

Bungaran meyakini, tantangan-tantangan tersebut akan dapat diatasi dengan lebih efisien dan efektif serta lestari, bila pembangunan pertanian dan kedaulatan pangan ke depan fokus dan memprioritaskan strategi kebijakan program peningkatan berdaya saing melalui peningkatan produktivitas berkelanjutan.

"Sehingga yang tadinya tantangan malah menjadi peluang sekaligus kekuatan nasional," katanya.

Sebelumnya (14/10) FAC menggelar hari jadi ke-9 dengan peluncuran PROFITA Consulting, lembaga konsultasi peningkatan produktivitas berkelanjutan di pertanian, agroindustri dan agribisnis.(*)

Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014