Dapatkah perdana menteri menjelaskan pintu penyelesaian antara markas besar partai Tory (Konservatif) dengan KSBC cabang Swiss?"
London (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Inggris Ed Miliband menuduh Perdana Menteri David Cameron terlalu lembut dalam masalah penghindaran pajak yang memicu skandal internasional yang melibatkan bank HSBC yang berpusat di London dan kemudian disebut skandal SwissLeaks itu.

Miliband menyindir Cameron sebagai "perdana menteri yang cerdik" dengan menempatkan mantan kepala eksekutif dan bos HSBC, Stephen Green, sebagai menteri perdagangan pada kabinetnya, lalu memberi pria itu gelar Lord.

"Dapatkah perdana menteri menjelaskan pintu penyelesaian antara markas besar partai Tory (Konservatif) dengan KSBC cabang Swiss?" serang Miliband dalam debat di parlemen.

"Apakah perdana menteri mengharapkan kami percaya selama tiga tahun Stephen Green menjadi menteri dia tidak pernah berbicara dengannya (Cameron) mengenai apa yang sedang terjadi di HSBC?"

Skandal SwissLeaks yang mengungkap dokumen para pemegang rekening HSBC cabang Swiss itu muncul ke permukaan di tengah pemilu Mei nanti, lalu menjadi isu panas antara Partai Konservatif pimpinan Cameron dan Partai Buruh.

Cameron sendiri menyerang balik dengan menuduh justru Partai Buruh yang dekat dengan Green.

"Tidak ada pemerintah yang lebih keras menindak pengemplangan dan penghindaran pajak dibandingkan dengan pemerintah ini," kata Cameron seraya menunjuk ribuan peradilan masalah pajak yang digelar sejak dia berkuasa pada 2010.

Green yang pernah menerbitkan buku bertema etika perbankan itu sendiri menolak mengomentari skandal tersebut namun dia menghadapi tekanan untuk dihadirkan pada rapat dengar pendapat dengan sebuah komisi di parlemen, demikian AFP.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015