Islamabad (ANTARA News) - Pakistan untuk pertama kali dalam tujuh tahun menyelenggarakan pawai hari nasional, Senin, sebagai lambang kekuatan perang melawan gerilyawan Taliban setelah serangan dahsyat di sekolah milik militer yang menewaskan 132 murid sekolah tahun lalu.

Pawai Hari Pakistan diselenggarakan di ibu kota dengan penjagaan ketat serta lalu lintas dan pejalan kaki dihentikan. Pawai seperti ini telah ditangguhkan sejak 2008 karena khawatir mendapat serangan dari Taliban.

Pihak militer mengatakan bahwa para gerilyawan itu sudah melarikan diri sejak tentara melancarkan operasi tahun lalu ke basis-basis mereka di wilayah barat laut, Khyber dan Waziristan Utara, di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan.

Militer memutuskan jaringan komunikasi telepon untuk suara atau pun pengiriman pesan di seluruh Islamabad selama latihan hari Sabtu, sementara pesawat udara terbang rendah termasuk pesawat peringatan dini dan kendali, Elang Karakorum buatan Tiongkok yang diluncurkan Fabruari.

Pawai ini juga mengirimkan pesan ke India. Kedua negara bersenjata nuklir yang bertetangga ini telah bertikai dalam tiga kali perang sejak merdeka dari Inggris tahun 1947 dan terus saling tidak percaya yang menjadi sumber perseteruan di kawasan termasuk Afghanistan.

Hubungan keduanya semakin menukik setelah serangan mematikan ke Mumbai pada 2008, dimana India selalu menyalahkan para gerilyawan yang bermarkas di Pakistan, dan sejak itu belum pernah pulih. Sengketa mengenai wilayah Kasmir juga secara berkala memicu kekerasan.

Pasukan Pakistan telah menyombongkan keberhasilan mereka melawan Taliban yang berniat menggulingkan negara dan berniat mendirikan pemerintahan dengan menerapkan aturan Islam yang ketat.

Jet-jet tempur telah menggempur Lembah Tirah di wilayah Khyber dalam beberapa hari terakhir. Pihak militer mengaku menewaskan 80 "teroris" dalam benrokan keras dan kehilangan tujuh korban.

Hari Nasional Pakistan dilakukan untuk memperingati peristiwa ketika Liga Muslim meminta pemisahan pemerintahan pada 23 Maret 1940 untuk melindungi kepentingan kaum Muslim di bekas jajahan Inggris di India.

Kegiatan pawai itu mendapat perhatian dan banyak dibicarakan di media sosial.

"Tidak sabar melihat pawai besok," kata aktris dan model Arij Fatyma dalam cuitannya di Twitter, Minggu. "Aku cinta Tentara Pakistan."
(M007/M016)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015