Mamuju (ANTARA News) - Rombongan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ikut meninjau fasilitas nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat.

Kedatangan rombongan komisi IV DPR RI ini disambut langsung pemerintah provinsi Sulbar untuk melihat dari dekat kondisi sarana dan prasarana yang ada di TPI Mamuju, Selasa.

Kungjungan kerja Komisi IV DPR RI ini dipimpin langsung wakil ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi bersama sejumlah legislator lainnya untuk melaksanakan kungjungan di beberapa tempat yang telah diagendakan.

"Tujuan kami datang ke Sulawesi Barat ini adalah ingin mengetahui realisasi anggaran dari APBN. Bukan sekedar itu, kami pun ingin memantau dan melakukan pengawasan serta menyerap aspirasi terkait persoalan nelayan yang ada di Sulbar ini," kata Viva Yoga Mauladi.

Menurut Viva Yoga, fasilitas dan infrasruktur nelayan yang ada di TPI Mamuju dianggap masih sangat kurang sehingga perlu ada kebijakan untuk mendorong peningkatan fasilitas nelayan di daerah ini.

Termasuk kata dia, ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebutuhan kapal nelayan juga perlu ada perhatian dari pemerintah kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat.

"Jika kita melihat kondisi fasilitas dan infrastruktur yang ada di TPI maka kami harus akui masih kurang, termasuk kesiapan es balok sebagai pendingin hasil tangkap nelayan. Ketersediaan alat pendingin untuk meminimalisir adanya hasil tangkap yang membusuk. Hal ini akan menjadi perhatian kami selaku wakil rakyat yang ada di senayan," terangnya.

Viva yoga berharap, setelah pulang dari daerah ini maka segala permasalahan mulai dari Infrastruktur dan fasilitas nelayan akan disampaikan kepada Kementerian Kelauatan dan Perikanan, sehinnga dapat diusulkan pada APBN Perubahan 2015 dan APBN Pokok 2016.

"Kungjungan kerja ke Sulbar ini untuk menyerap aspirasi. Persoalan nelayan di Sulbar akan kita rapatkan bersama dengan kementerian Perikanan dan Kelautan terkait persoalan yang terjadi di daerah.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015