Seoul (ANTARA News) - Perdana Menteri Korea Selatan Lee Wan-Koo berada dalam suasana politik yang tidak nyaman, Selasa setelah ditawari mundur karena terlibat dalam dugaan penyuapan terhadap pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Presiden Park Geun-Hey.

Park saat ini sedang dalam perjalanan ke Amerika Latin dan juru bicara kepresidenan mengatakan bahwa presiden akan memutuskan untuk menerima atau menolak pengunduran diri itu manakala sudah kembali pekan depan.

"Saya menyesalinya, saya juga bersimpati terhadap PM," demikian pernyataan tertulis dari Presiden Park dari Lima setelah mendengar permintaan Lee.

Lee yang baru memegang kedudukannya dua bulan, berencana mengundurkan diri pada Senin malam setelah partai oposisi utama mengatakan akan memakzulkannya.

Kantor Lee mengatakan bahwa ia bertugas pada hari Selasa.

Jabatan perdana menteri merupakan kedudukan simbolis yang penting di Korea Selatan yang kekuatan kekuasaannya berpusat pada eksekutif.

Namun, di bawah pemerintahan Park, tugas tersebut menjadi pekerjaan yang sulit dipastikan keamanannya tetapi juga sangat sulit untuk dipertahankan.

PM pertama pilihan presiden mengundurkan diri akibat suatu masalah pada masa lalunya, dan PM yang ditunjuk kemudian, Chung Hong-Won juga mengundurkan diri akibat kecelakaan kapal feri Sewol pada April 2014.

Dua orang lain yang diusulkan oleh Presiden Park untuk menggantikan Chung, mengundurkan diri dari pencalonan juga akibat kesalahan pada masa lalu mereka, sehingga akhirnya tugas tersebut jatuh ke tangan Lee yang kini juga hampir dipastikan akan mundur.

Skandal yang diributkan saat ini dipicu oleh kasus bunuh diri Sung Wan-Jong, mantan kepala perusahaan konstruksi yang bangkrut, pada awal bulan ini.

Di dalam kantongnya, para penyelidik menemukan catatan berupa daftar nama delapan orang --termasuk Lee dan kepala staf kepresidenan Lee Byung-Kee, yang dituduh terlibat menerima suap.

Tindakan bunuh diri dilakukan saat Sung akan diperiksa oleh penyelidik mengenai dugaan menyediakan dana dengan menggelapkan uang perusahaan untuk menyuap politisi dan pejabat pemerintah.

Presiden berjanji untuk menindak "siapa saja" yang terlibat dalam korupsi.

Lee berulangkali menyangkal semua tuduhan dan akan "menyerahkan" hidupnya apabila penuntut dapat membuktikan bahwa ia menerima suap.

Tekanan agar dia mengundurkan diri telah dibentuk, khususnya setelah pihak oposisi mengancam akan memakzulkannya.

Skandal ini merupakan terpaan terbaru bagi Presiden Park yang peringkat popularitasnya baru saja pulih setelah diguncang kasus bencana Sewol.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015