Untuk anak-anak, sejak dia bisa menggambar, mulai tiga tahun"
Jakarta (ANTARA News) - Seni rupa tidak hanya indah dipandang, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai metode penyembuhan trauma melalui terapi.

Art Psychoterapist Mutia Ribowo, SDs, MA di Jakarta Selasa mengatakan bahwa terapi seni rupa dapat diterapkan untuk segala umur.

"Untuk anak-anak, sejak dia bisa menggambar, mulai tiga tahun," ujar dia.

Gambar akan menjadi sarana komunikasi antara terapis dan klien. Terapis dapat menganalisa isi hati, perasaan, fantasi, dan aspirasi terpendam klien. Kemudian, klien akan dibantu mengenali dan mencari jalan keluar dari masalahnya.

Mutia mencontohkan ciri-ciri gambar anak yang pernah mengalami trauma seksual, yaitu gambar pohon yang memiliki lubang, garis putus-putus atau garisnya digambar dengan tekanan kencang.

Dia menegaskan bahwa orangtua sebaiknya memperhatikan gambar-gambar yang dibuat sang buah hati. Bila banyak gambar horor, kekerasan dan kematian, orangtua harus segera mencari tahu penyebabnya.

"Apakah anak baru menonton horor atau sebenarnya disebabkan trauma?" imbuh dia.

Waktu penyembuhan trauma melalui terapi seni rupa dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung dari kapan kejadian penyebab trauma itu terjadi. Trauma relatif lebih mudah disembuhkan bila kejadiannya baru-baru ini terjadi.

"Kalau kejadiannya sudah lama sekali akan lebih sulit menyembuhkannya," kata dia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015