Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas 100 santri penghafal Alquran ke Turki untuk memperdalam Islam dalam Program Beasiswa Tahfidz Alquran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI).

"Para santri telah menujukkan usaha kerasnya belajar selama satu tahun, bahkan ada yang menyelesaikan selama lima bulan. Untuk itu Kementerian Agama akan memberangkatkan mereka semua ke Turki dalam program beasiswa," kata Menteri Agama di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis.

"Saya apresiasi tinggi prakarsa Kemenag RI dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Indonesia-Turki sehingga memberikan kesempatan anak-anak terbaik bangsa mendalami kajian keislaman," katanya.

Lukman mengatakan Kementerian Agama dan UICCI sudah delapan kali menjalin kerja sama sejak 2010 dan berharap program selanjutnya bisa menjangkau penghafal Alquran dari daerah pedalaman Indonesia.

"Tradisi menghafal Alquran telah lama ada di pesantren Indonesia namun perlu pengembangan berkelanjutan agar kegiatan membaca dan menghafal Alquran menjangkau daerah terpencil dan daerah konflik," ujar Lukman.

Saat melepas keberangkatan para santri, Menteri Agama sempat menguji hafalan Alquran enam siswa peraih beasiswa terbaik dengan membacakan ayat kemudian meminta santri yang ditunjuk melanjutkannya.

Keenam santri tersebut bisa melanjutkan ayat yang dibacakan oleh Menteri Agama, membuat tamu undangan kagum dan mengucap syukur.

"Belum dipastikan ayat yang mana, surat yang mana, tapi mereka bisa menjawabnya dengan baik karena sudah hafal," kata Direktur UICCI Hakan Soydemir usai mendengar para santri melanjutkan ayat Alquran yang dibacakan oleh Menteri Agama.

Hakan mengatakan minat masyarakat Indonesia untuk mengikuti program beasiswa itu cukup tinggi karena sebagian lulusannya akan ditempatkan di pesantren-pesantren di sejumlah negara termasuk Indonesia, Filipina, Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, dan Rusia.

Kementerian Agama ingin mencetak 10.000 penghafal Alquran dan 5.000 orang doktor perguruan tinggi Islam dalam lima tahun.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015