Malang (ANTARA News) - Kapolresta Malang AKBP Singgamata menegaskan tidak ada adu fisik ataupun kekerasan antara narapidana (napi) dengan sipir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Lowokwaru Kota Malang, Jawa Timur.

"Peristiwa yang berbuntut pada pemindahan para Napi terorisme di Lapas Lowokwaru kemarin (Sabtu, 8/8) karena adu mulut antara petugas Lapas dengan salah satu Napi terorisme. Dan, peristiwa itu terjadi setelah jam kunjungan, namun tidak ada kericuhan," tegas Singgamata di Malang, Minggu.

Ia mengatakan pada saat jam besuk sudah selesai terjadi kesalahpahaman antara Napi terorisme itu dengan petugas. Hanya Pertengkaran mulut, tidak ada perkelahian.

Menyinggung pemindahan sembilan Napi Terorisme ke sejumnlah Lapas di Jatim, Singgamata mengatakan juga untuk menjaga suasana kondusif di Lapas Lowokwaru. Pengawalan anggota (polisi) saat ini atas permintaan dari Lapas Lowokwaru.

Sebelumnya (Sabtu, 8/8) terjadi ketegangan di Lapas Lowokwaru. Ketengangan bermula dari sikap seorang terpidana teroris yang marah karena ditegur petugas Lapas. Teguran ini karena jam besuk sudah melebihi waktu, namun teguran itu membuat terpidana tersebut meradang, bahkan ia memukul petugas tersebut.

Sementara, terpidana yang memukul petugas Lapas tersebut adalah Maksum, terpidana kasus terorisme yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena merampok bank CIMB.

Karena dikhawatirkan akan terjadi kericuhan lagi, pihak Lapas Lowokwaru memutuskan untuk memindahkan kesembilan terpidana terorisme yang selama ini menghuni Lapas Lowokwaru pada malam itu juga (Sabtu, 8/8) malam dengan bantuan aparat kepolisian dan Detasemen B Brimob Ampeldento serta Polda Jatim.

Proses evakuasi para narapidana terorisme dari Lapas Lowokwaru ke beberapa Lapas di Jatim tersebut menggunakan kendaraan Barracuda dan mobil tahanan dengan pengawalan super ketat. Kesembilan narapidana tesrebut dipindahkan ke Lapas yang berbeda di Jatim, yakni Lapas Porong, Lapas Pamekasan, Lumajang, Probolinggo, dan Lapas Madiun.

Pemindahan narapidana dilakukan pada Sabtu malam hingga Minggu (9/8) dini hari.

Polisi yang bertugas melakukan pengawalan juga dilengkapi senjata laras panjang serta dikawal mobil patroli dari Polres Kota Malang. Setelah sembilan narapidana terorisme itu dipindahkan ke Lapas lain, Laps Kelas I Lowokwaru tidak dihuni lagi oleh narapidana terorisme.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015