Malang (ANTARA News) - Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 4-12 Agustus 2015, mayoritas warga Kabupaten Malang tidak tahu kapan Pilkada diadakan di kabupaten itu.

Menurut peneliti LSI Ardian Sopa, dari 640 responden yang disurvei, 80,8 persen responden masih salah  menyebutkan waktu dan tanggal pelaksanaan Pilkada, sedangkan sisanya 19,2 persen tahu persis kapan Pilkada digelar.

"Pada saat survei kami menanyakan kepada responden apakah bapak atau ibu bisa menyebutkan tanggal pelaksanaan Pilkada, namun ternyata jawaban mayoritas tidak tahu," kata Ardian.

Menurut dia, rendahnya pengetahuan publik soal pelaksanaan Pilkada terjadi karena sosialisasi yang kurang maksimal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang. Namun, LSI tidak menyalahkan KPU karena memang proses mereka sangat panjang.

Meski, pengetahuan warga akan pelaksanaan pilkada sangat rendah, dalam survei sama disebutkan partisipasi pemilih cukup tinggi mencapai 97 persen dengan range angka partisipan akan datang ke TPS sekitar 52-63 persen.

"Dengan sisa waktu yang ada ini, harapan kami KPU gencar melakukan sosialisasai ke berbagai kalangan dan menyentuh seluruh wilayah, tak terkecuali di daerah terpencil maupun pelosok desa agar tingkat partisipasi dalam pilkada bisa lebih baik lagi dari sebelumnya," ujar dia.


Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015