Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan bantuan padat karya, pembangunan embung dan bantuan benih serta pupuk sebagai upaya jangka pendek mengatasi naiknya tingkat kemiskinan di kalangan petani.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis mengakui adanya kenaikan jumlah penduduk miskin sebagaimana di laporkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencapai 0,26 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia dalam rentang waktu enam bulan (September 2014-Maret 2015).

Menurut laporan BPS, sektor pangan dan pertanian menjadi salah satu penyumbang kenaikan tersebut hingga 60 persen.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menampik kenaikan angka kemiskinan di sektor pertanian hingga sebesar 60 persen.

"Bukan, bukan 60 (persen), tapi 23 persen," kata dia saat ditemui usai memberi sambutan di acara "Dialog Nasional Kedaulatan Pangan dan Reformasi Agraria" di Kementerian Pertanian.

Amran mengaku, kenaikan jumlah masyarakat penduduk miskin dari kalangan petani terjadi meskipun pemerintah telah menggelontorkan bantuan kepada petani yang mana APBN Kementan di 2015 sebesar Rp15.8 triliun dialokasikan untuk itu.

"Bantuan baru akan terasa manfaatnya di tahun berikutnya. Jadi baru tahun 2016 nanti dirasakan petani," katanya.

Menurut dia, beberapa faktor penyebab penambahan jumlah petani miskin tersebut di antaranya terjadi kenaikan harga produksi beras hingga 14 persen dari tahun lalu, tidak ada impor beras dan tidak ada lagi subsidi bahan bakar minyak.

Terkait kenaikan biaya produksi petani hingga 14 persen, menurut Mentan itu masih dalam jumlah yang proporsional.

"Kalau naiknya 30 persen, itu baru tidak stabil," katanya.

Sebelumnya, data BPS juga menyebut pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia mencapai 28,59 juta orang atau 11,22 persen.

Angka tersebut bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang atau 10,96 persen.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 8,16 persen, naik menjadi 8,29 persen pada Maret 2015.

Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 13,76 persen pada September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015.

Menyinggung efektivitas upaya jangka pendek yang dilakukan Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Amran menyatakan yakin upaya tersebut bisa langsung dirasakan manfaatnya bagi petani.

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015