Kami berharap pihak kepolisian dengan cepat dapat menuntaskan kasus kematian ananda Putri Nur Fauziah, korban kekerasan terhadap anak,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) HA Muhaimin Iskandar berharap pihak Kepolisian dapat dengan cepat mengungkap dan menuntaskan kasus kematian Putri Nur Fauziah (9) yang telah menjadi korban pembunuhan sadis (mutilasi).

"Kami berharap pihak kepolisian dengan cepat dapat menuntaskan kasus kematian ananda Putri Nur Fauziah, korban kekerasan terhadap anak," katanya saat melayat ke rumah orangtua Putri Nur Fauziah di Jakarta, Senin.

Menurut Cak Imin, sapaan akrab H Abdul Muhaimin Iskandar, hal yang harus diambil dari kejadian buruk yang dialami Putri Nur Fauziah adalah, agar setiap individu masyarakat dapat menjadi garda terdepan mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.

"Semoga kepergian ananda Putri Nur Fauziah menjadi korban terakhir kekerasan terhadap anak di Indonesia. Saya selaku pribadi dan Ketua Umum PKB PKB mengucapkan belasungkawa dan rasa duka mendalam kepada ibu dan ayah korban. Kami harus dapat memetik pelajaran berharga dari kasus yang menyakitkan ini," katanya dalam keterangan resminya.

Tokoh sentral PKB itu mengatakan, sudah selayaknyalah pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memasang kamera CCTV di tempat umum yang sangat rawan. Baik itu kekerasan, pelecehan serta "bullying" terhadap anak.

"Selayaknya di tempat umum yang rawan kekerasan, pelecehan dan bullying terhadap anak di pasang kamera CCTV," kata Cak Imin.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan, sebagai masyarakat beragama yang beradab, bentuk kekerasan apapun terhadap anak tidak boleh ditolerir sedikitpun.

"Sebagai masyarakat beragama yang beradab, bentuk apapun kekerasan tehadap anak, tidak akan bisa ditolerir sedikitpun," tandasnya.

Sementara itu, ayah korban, Asep Saipullah (36) dihadapan Cak Imin mengaku terpukul dengan kepergian anaknya yang tidak wajar.  Apalagi ia jarang bertemu dengan anaknya.

"Saya bekerja sebagai sopir mobil rental, sering keluar kota. Seminggu paling hanya lima kali ketemu anak," kata Asep.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015