Paris (ANTARA News) - Serangan ke salah satu gedung konser utama di Paris menciptakan glombang kejut pada dunia musik di mana para artis papan atas seperti U2 dan Foo Fighters menyerukan untuk menggelar konser amal.

"Kaget, sedih dan marah. Kita semua warga Paris sekarang ini," cuit Peter Gabriel, salah seorang musisi terkenal di dunia yang membanjiri media sosial menyusul serangan terkoordinasi ke ibu kota Prancis Jumat malam lalu.

Lebih dari 80 orang meninggal dunia di dalam gedung konser Bataclan ketika orang-orang bersenjata menembaki penonton konser band rock asal California, Eagles of Death Metal, dalam serangan yang diklaim dilakukan ISIS.

Menteri Kebudayaan Prancis Fleur Pellerin meletakkan karangan bunga di depan Bataclan, Sabtu waktu setempat, yang selama ini menjadi venue bersejarah berkat arsitektur chinoiserie-nya dari abad ke-19.

Beberapa saat sebelum itu, seorang pria membawa keyboard mobile di dekat pintu masuk dan memainkan lagu-lagu termasuk lagu perdamaian John Lennon "Imagine" di bawah tatapan segerombolan fotografer.

Tragedi untuk industri musik

Industri musik secara langsung tersentuh oleh tragedi itu di mana setidaknya tiga karyawan Universal Music Prancis, yang menjadi salah satu label musik utama dunia, tewas karena serangan itu.

"Keluarga Universal Music berduka," cuit Pascal Negre, Presiden Universal Music Prancis, seraya menyebutkan nama depan ketiga korban, yakni Thomas, Marie dan Manu.

"Ini gila. Ini biasanya menjadi tempat menenangkan di mana orang-orang datang untuk bersantai. Dan kemudian menjadi neraka," kata presenter televisi dan radio Pierre Janaszak.

Pria berusia 35 tahun itu berkata kepada AFP bahwa dia selamat karena bersembunyi di ruang rehat begitu para penyerang menyandera penonton dan dibebaskan begitu polisi antiteror masuk.

Majalah musik utama Prancis Les Inrockuptibles mengatakan salah seorang editor penulisnya, Guillaume B. Decherf, tewas.

Para awak "Eagles of Death Metal", band rock yang biasa membawakan lirik-lirik mesum namun jarang berlirik politik, selamat dan telah kembali ke AS, kendati seorang awak asal Inggris mereka terbunuh.

The Deftones, band asal California lainnya yang menjadi penonton konser itu menjelang konsernya sendiri di Bataclan yang kemudian dibatalkan, juga selamat dan meninggalkan Paris.

Bataclan, yang berkapasitas 1.500 orang, adalah salah satu venue terkenal di Paris untuk band-band sukses namun eklektis.

Malam sebelum serangan itu, seniman elektronik terkenal St Germain tampil pada ensembel musisi Mali.

"Kami hancur. Duka kami untuk para korban dan orang-orang tercinta mereka," kata pemilik Bataclan, Jules Frutos dan Olivier Poubelle.

Yang pertama pukul musik

Prancis memberlakukan keadaan darurat setelah serangan itu dan kota ini Sabtu waktu setempat menutup semua tempat pertunjukan budaya.

U2 telah lebih dulu membatalkan konser Sabtu malam waktu setempat di Arena Bercy yang berkapasitas 20.000 orang. Ini adalah gedung konser terbesar di Paris.

Grup rock asal Irlandia pimpinan Bono ini kemudian juga tampil di Bataclan untuk menghormati para korban tragedi Teror Paris.

"Ini adalah pukulan langsung pertama kepada musik kita yang kita rasakan dalam masa yang disebut perang melawan teror atau apa pun sebutannya," kata Bono kepada radio RTE Irlandia.

"Ini sangat menjengkelkan. Ini adalah orang-orang kita. Seharusnya saya tampil," kata dia.

U2, yang tour konser terakhirnya mencatat pendapatan kotor tertingi dalam sejarah musik dan tengah mengurangi tour globalnya, juga membatalkan tanggal konser keduanya di Bercy untuk Minggu.

Foo Fighters --yang pentolannya Dave Grohl berkolaborasi dengan Eagles of Death Metal -- secara terpisah mengumumkan bandnya mempersingkat tour dunia mereka.

"Mengingat kekerasan tak berperasaan ini, penutupan perbatasan, dan duka internasional, kami tidak bisa berlanjut untuk saat ini. Mau tak mau. Ini gila dan menyebalkan," kata band ini.

Foo Fighters semestinya tampil di Bercy, yang juga dikenal dengan Arena AccorHotels, sehari setelah U2. Foo Fighters juga tadinya akan menggelar konser di Turin, Lyon dan Barcelona.

Sebaliknya, bank rock veteran, Motorhead, akan melanjutkan konsernya Minggu ini.

Grup heavy metal desibel tinggi pimpinan Lemmy ini akan tampil di Zenith, venue indoor terbesar kedua di Paris yang berkapasitas 6.000 orang.

Sementara itu, Coldplay membatalkan rencana menyiarkan konser Sabtu ini di Los Angeles, lewat live streaming Tidal, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015