Jakarta (ANTAARA News) - Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM) memprediksi produksi komponen roda dua akan turun 20 persen dan roda empat 25 persen hingga akhir tahun, kata Ketua GIAMM Hamdhani Dzulkarnaen.

"Secara angka, untuk roda empat maksimal satu juta bahkan dibawah itu, roda dua dibawah 6,5 juta. Secara penurunan diatas 20 persen," kata Hamdhani pada acara Forum Group Discussion Forum Wartawan Industri di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut seiring penurunan penjualan per Agustus 2015, mobil turun 19 persen menjadi 671 ribu unit dan sepeda motor turun 21 persen menjadi 4,2 juta unit.

Hamdhani mengatakan, tantangan industri sektor otomotif pada tahun ini cukup berat, karena disamping penjualan dan produksi yang turun, faktor kurs rupiah yang melemah juga makin tambah berat.

Bahan baku komponen yang sebagian besar bersumber dari impor dan lesunya penjualan di tengah nilai tukar yang masih fluktuatif cukup menekan industri otomotif termasuk produsen suku cadang atau komponen.

Menurut Hamdhani, nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh Rp14.500 membuat lonjakan biaya produksi, mengingat industri hanya memprediksi rupiah diangka Rp12.000-Rp13.000 per dollar AS.

Pada 2014, Indonesia mengimpor suku cadang dengan nilai mencapai US$ 7,04 juta, lebih besar daripada yang berhasil diekspor yaitu 4,9 juta dollar AS.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015