Malang (ANTARA News) - Ratusan pendukung Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi, "menyerbu" kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang menuntut pemilihan kepala daerah ulang karena KPU dinilai gagal mewujudkan pilkada yang bersih dan demokratis, Sabtu.

Dengan mengusung beragam tulisan dalam poster, massa pendukung pasangan calon yang diusung PDIP itu mencurigai telah terjadi berbagai kecurangan yang sengaja dibiarkan, sehingga pilkada Rabu ( 9/12) itu tidak berlangsung dengan jujur, bersih dan demokratis.

Koordinator Aksi, Ali Akbar, dalam orasinya menyampaikan penolakannya, bahkan mengutuk segala macam bentuk praktik politik dengan cara intimidasi, pemaksaan, teror, dan menebarkan ketakutan, termasuk politik uang.

"Kami mengutuk keras tindakan keberpihakan KPU dan Panwaslu Kabupaten Malang, serta birokrasi pemerintahan kepada pasangan calon petahana Rendra Kresna-HM Sanusi," teriak Ali Akbar.

Mereka berjanji, sebagai relawan "Malang Anyar" (tagline Dewanti-Masrifah) akan terus menggelora karena para relawan adalah bentuk dari semangat dan cita-cita sebagai gerakan rakyat menuju perubahan di Kabupaten Malang.

Relawan Malang Anyar lainnya, Iksan, meminta aspirasi mereka didengarkan. "Tolong dengar hati nurani, itu suara Tuhan, anda pasti tahu kecurangan, permintaan teman-teman pemilihan ulang di beberapa kecamatan," kata Iksan.

Sebab, lanjutnya, ada alat bukti dan saksi yang sudah jelas. "Tolong kami diberikan jawaban kemudian ada rekomendasi. Saya hanya mengingatkan tolong anda nanti buat rekomendasi tertulis yang kemudian saya bacakan kepada kawan-kawan di luar. Saya singkat saja, anda sudah mendengar kecurangan itu, anda paham atau hanya untuk menyenangkan kami?," tanya Iksan.

Dalam aksi tersebut, ratusan personel polisi melakukan pengamanan secara ketat di depan pintu gerbang masuk ke gedung KPU Kabupaten Malang karena massa memaksa tetap akan masuk, sehingga terjadi saling dorong.

Berdasarkan rekapitulasi hitung cepat sementara yang dilakukan Lingkar Survei Indonesia (LSI), pasangan petahana Rendra Kresna-HM Sanusi mendapatkan suara sebanyak 52,71 persen, pasangan nomor urut 2 Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi 43,31 persen dan pasangan nomor urut 3 Nurcholish-M Mufidz memperoleh 3,9 persen.

Dari jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 2.051.279, yang menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) tidak lebih dari 50 persen, bahkan Malang Corruption Watch (MCW) merilis tingkat partisipasi warga Kabupaten Malang dalam pilkada serentak 2015 hanya 40 persen dan 60 persen lainnya memilih golput.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015