Jakarta (ANTARA News) - Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak Nafri mengimbau penumpang pengguna jasa penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni untuk terus mewaspadai kondisi cuaca, yang diperkirakan cukup ekstrem sepanjang bulan Desember ini.

Nafri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan penyeberangan hari ini, Senin (21/12) berjalan normal setelah kemarin sempat dilakukan penundaan keberangkatan kapal karena kondisi cuaca buruk.

"Kami terus berkoordinasi baik dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun, kami juga berdiskusi dengan para nakhoda terkait kondisi riil di sepanjang perjalanan lintasan Merak-Bakauheni," katanya.

Pada Minggu (20/12), lanjut dia, kecepatan angin sempat mencapai 45 knot, karena itu pihaknya memutuskan untuk menunda keberangkatan kapal, demi terpenuhinya aspek keselamatan.

Dia menuturkan telah ada kesepakatan bersama antara regulator, PT ASDP Indonesia Ferry selaku operator, para nahkoda, dan pihak Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), untuk menunda perjalanan kapal di saat kondisi cuaca buruk.

"Sesuai instruksi Menhub, lebih baik tidak berangkat (kapal), daripada tidak pernah sampai. Kepada seluruh syahbandar di Tanah Air juga telah mendapat instruksi dari Menhub. Siapapun yang mengizinkan kapal berlayar saat kondisi cuaca buruk, akan dikenakan sanksi," katanya.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Christine Hutabarat mengatakan pihaknya akan memberikan pelayanan dan kenyamanan maksimal selama masa liburan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

"Tahun ini persiapan dan pemantauan difokuskan pada 12 cabang pelabuhan penyeberangan ASDP Indonesia Ferry di seluruh Indonesia," katanya.

Terkait kondisi cuaca yang cenderung hujan dan berangin kencang, ASDP Indonesia Ferry telah menetapkan strategi pengoperasian kapal dengan GRT besar, dan menyediakan sarana bantu sandar atau tug boat.

Periode angkutan penyeberangan Natal dan Tahun Baru 2016 berlangsung 18 Desember 2015 hingga 4 Januari 2016, di mana puncak arus mudik angkutan Natal diprediksikan pada Rabu (23/12) sedangkan puncak arus balik diprediksikan pada tanggal 2 - 3 Januari 2016.

"Dengan berbagai persiapan dan tindakan antisipatif yang kami lakukan, kami berharap pengguna jasa dapat melakukan penyeberangan dengan nyaman dan lancar," katanya.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015