Yangon (ANTARA News) - Kedutaan Besar Thailand di Yangon, Myanmar, pada Senin memulai penutupan layanan konsulernya selama tiga hari karena demonstrasi yang berkepanjangan telah menimbulkan kesulitan akses ke kompleks Kedubes tersebut.

Namun, Kedubes Thailand akan terus menyediakan layanan visa khusus untuk kondisi darurat seperti perawatan medis darurat dengan dasar kemanusiaan, demikian antara lain isi pengumuman dari bagian konsuler Kedubes.

Ratusan orang Myanmar telah berkumpul di luar Kedutaan Besar Thailand di Yangon selama beberapa hari belakangan. Mereka memprotes putusan hukuman mati yang belum lama ini dijatuhkan oleh Pengadilan Provinsi Samui, Thailand, atas dua pekerja migran Myanmar.

Demonstrasi serupa juga terjadi di beberapa tempat lain di luar Yangon, demikian laporan Xinhua.

Permohonan banding akan diajukan terhadap hukuman mati tersebut dalam waktu satu bulan dan kerja sama akan dilakukan dengan Dewan Pengacara Thailand, kata Kedutaan Besar Myanmar di Thailand dan organisasi masyarakat sipil Myanmad di Thailand, sebelum 11 Januari, kata beberapa pejabat pemerintah.

Sementara itu, seorang diplomat Thailand di Yangon telah berjanji akan menyampaikan tuntutan para pemrotes Myanmar bagi proses banding kepada Raja Thailand sesegera mungkin.

Kedutaan Besar tersebut juga memperingatkan warga negara Thailand di Myanmar agar berhati-hati dan menjaga keselamatan mereka.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015