Jakarta (ANTARA News) - Keluarga Allya Siska Nadya yang meninggal dunia akibat malapraktik di Klinik Chiropractic First mengkritik polisi lamban menangani kasus orang tersayang mereka itu.

"Kenapa tidak dari dulu. Baru Januari ini dilakukan pencekalan terhadap terapis asal Amerika Serikat Randall Cafferty. Itu sia-sia," kata ayah Allya, Alfian Helmy Hasjim, dalam konferensi pers terkait kasus dugaan malapraktik "Chiropractic First and Nerve Clinic" terhadap Allya di Jakarta, Jumat.

Ia menyatakan, Randall kini sudah berada di Amerika Serikat dan keluarga menganggap sia-sialah penyelidikan yang dilakukan polisi saat ini.

Helmy mengharapkan polisi, khususnya Polda Metro Jaya, terus mengawal kasus ini sampai penyebab meninggal dunia dari putrinya itu bisa diketahui.

"Semoga Randall bisa dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait meninggalnya putri saya," ucap Helmy.

Dalam kesempatan sama, kuasa hukum Keluarga Allya Siska Nadya, Rosita P. Radjah, menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat Allya selesai menjalani terapi di klinik itu awal Agustus tahun lalu.

Setelah menjalani terapi pertama, kata dia, Allya justru mengeluhkan bagian lehernya yang semakin sakit.

"Pihak keluarga pun lantas membawa Allya ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Dan hasilnya, dokter mendiagnosis bahwa pembuluh darah di bagian leher Allya pecah hingga akhirnya dia meninggal di RSPI pada 7 Agustus 2015," ucap Rosita.


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016