Pangkalpinang (ANTARA News) - Pusat perekonomian di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, lumpuh total, karena banjir berketinggian dua hingga tiga meter merendam daerah itu.

Berdasarkan pantauan Selasa pagi hingga siang, terlihat di Jalan Sudirman, Ahmad Yani dan Pasar Pembangunan Pangkalpinang yang merupakan pusat perekonomian warga Kota Pangkalpinang, terendam banjir dua hingga tiga meter, sehingga seluruh aktivitas warga terhenti total.

Terlihat seluruh pusat perbelanjaan, perbankan dan usaha lainnya di kawasan itu tutup, karena banjir sudah masuk ke dalam perkantoran dan pusat perbelanjaan itu.

Demikian juga kondisi Pasar Pembangunan Pangkalpinang, terutama di pasar sembako, daging, ikan dan sayur mayur dan kelontongan tidak aktivitas karena banjir merendam kawasan pasar itu.

Hermansyah, salah seorang distributor sembako mengaku menderita kerugian ratusan juta, karena hampir seluruh stok sembako di gudang terendam banjir.

"Kita tidak bisa menyelamatkan stok beras, gula pasir, terigu dan kebutuhan pokok lainnya karena air datang secara tiba-tiba," ujarnya.

Menurut dia banjir tahun ini merupakan bencana terparah, karena banjir sudah merendam seluruh pusat perekonomian daerah ini.

"Banjir tahun sebelumnya hanya bersifat genangan air dan setengah hari sudah surut, namun musibah kali ini sudah dua hari tidak kunjung surut dengan ketinggian air mencapai dua meter," ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016