Dumai (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau memberikan perlakuan berbeda untuk anak balita sasaran Pekan Imunisasi Nasional Polio yang hidup di lingkungan orang dengan HIV AIDS (ODHA), yaitu memberikan vaksin injeksi polio khusus.

"Untuk anak ODHA kita berikan juga imunisasi polio dengan injeksi khusus atau melalui suntikan, berbeda dengan sasaran umum lain dengan vaksin tetes mulut," kata Kabid Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Dumai, Romauli, Senin.

Dijelaskan, pelaksanaan PIN Polio di Dumai sejauh ini cukup berjalan baik dan lancar, namun hanya terkendala ada sejumlah anak sasaran terserang sakit seperti demam, batuk, filek, diare dan lain sehingga harus menunggu sembuh.

Pihak Dinkes Dumai juga memastikan pelaksanaan pekan imunisasi polio di beberapa daerah pinggiran tidak terkendala karena sudah melibatkan seluruh tenaga medis dibantu para tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah kelurahan setempat.

"Sejauh ini tidak ada kendala berarti di lapangan dan animo masyarakat cukup tinggi untuk membawa anak divaksin polio, namun tetap kita melakukan sweeping untuk menjangkau target sasaran," jelasnya.

Menurutnya, hingga 13 Maret 2016, Dinkes Dumai sudah mencatat realisasi pelaksanaan PIN Polio di seluruh wilayah mencapai 96 persen dari 35.555 sasaran, atau sudah melampaui target ditetapkan 95 persen tanpa ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Guna mencapai sasaran 100 persen hingga 15 Maret, Dinas Kesehatan Dumai terus mendorong tim medis, kader kesehatan serta tokoh masyarakat untuk gencar mengimbau orangtua membawa anak ke pos PIN Polio yang dibuka di 33 kelurahan tujuh kecamatan daerah itu.

"Kita optimis bisa memberi vaksin seluruh anak sasaran PIN Polio hingga hari penutupan, karena itu kembali diimbau orangtua agar membawa anak ke pos terdekat supaya bisa mendapatkan imunisasi ini," harap dia.

Dinkes Dumai membuka pelayanan PIN Polio di 220 pos di semua wilayah dan resmi dicanangkan oleh Wakil Wali Kota Eko Suharjo di Posyandu Camar Kelurahan Jayamukti Kecamatan Dumai Timur pada 8 Maret lalu.

Pewarta: Abdul Razak
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016