Bandarlampung (ANTARA News) - Direktorat Sabhara Polda Lampung menurunkan polisi wanita untuk mengantisipasi aksi premanisme di wilayah hukum setempat.

"Kami mengerahkan sebanyak 35 personel polwan di pasar Bambu Kuning, perbankan serta perumahan di wilayah Lampung guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya pelaku premanisme yang beroperasi meresahkan masyarakat," kata Kasubdit Dalmas Ditsabhara Polda Lampung AKBP Achmad Defyudi, di pasar Bambu Kuning, Bandarlampung, Kamis.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan program baru Direktur Sabhara Polda Lampung guna mendukung program Kapolda dengan polisi di mana-mana.

"Upaya pengamanan ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya tindak pidana kejahatan seperti jambret dan copet yang meresahkan masyarakat," kata dia.

Menghadapi perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah/2016 Masehi, tentunya pasar-pasar pasti ramai didatangi pengunjung untuk membeli pakaian atau keperluan Lebaran lainya.

Untuk itu, prioritas Dalmas Ditsabhara Polda Lampung mengerahkan personel untuk melakukan pengamanan agar pengunjung pasar bisa merasa aman.

"Sebanyak 35 personel polwan tersebut tetap akan di-backup oleh personel laki-laki bersenjata lengkap, jika situasinya darurat," jelasnya.

Selain pasar-pasar, pihaknya juga akan melakukan pengamanan rumah dan ruko yang di tinggal pemiliknya, sarana ibadah serta objek vital lainnya termasuk mengatasi aksi premanisme yang melakukan pemalakan dengan dalih minta Tunjangan Hari Raya (THR).

Personel tersebut, akan melakukan patroli keliling pasar dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati terhadap tindak kejahatan seperti, mengingatkan tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan sehingga memancing tindak kejahatan dan selalu memperhatikan barang bawaan.

"Intinya Polda Lampung dan jajaran bisa memberikan pelayanan yang maksimal, melindungi masyarakat dari tindak kejahatan agar masyarakat merasa aman, serta mengayomi masyarakat agar bisa hidup nyaman," ujarnya.

Sementara itu, Muryanto, salah seorang pedagang di pasar Bambu Kuning mengaku senang dengan adanya petugas kepolisian yang turun langsung mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya tindak kejahatan seperti copet atau aksi premanisme.

"Kalau ada polisi di lapangan tentu akan mempercepat masyarakat melapor apabila ada tindak kejahatan yang terjadi di pasar," kata dia.

Ia mengharapkan agar polisi bisa menindak tegas apabila adanya pelaku premanisme yang merugikan masyarakat.

Pewarta: T Subagyo dan Agus S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016