Saat terjadi bom, teman-teman sudah berada di dalam pesawat."
Perth (ANTARA News) - Tragedi bom bunuh diri yang melanda Bandara Ataturk di Istanbul, Turki, pada Selasa malam, bertepatan dengan musim libur kuliah hingga berita ini diturunkan belum ada laporan pelajar asal Indonesia menjadi korban, demikian pernyataan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).

Ketua PPI Turki, Azwir Nazar, Rabu, menegaskan bahwa sejauh ini belum ada informasi adanya korban pelajar Indonesia maupun WNI.

"Kami terus berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di Turki untuk memperbarui informasi. Sebagian besar pelajar Indonesia di Turki sekarang sudah berada di Indonesia karena sedang liburan musim panas. Tapi, ada juga teman-teman pelajar dari negara lain yang sedang dan akan transit di Bandara Istanbul hari ini," katanya kepada ANTARA News.

Libur kuliah di Turki akan berakhir pada bulan September 2016.

Menurut catatan PPI Turki, pada Selasa (28/6) ada pelajar Indonesia yang pulang ke Tanah Air menggunakan maskapai Royal Jordan dan tinggal landas pukul 20.30. Sebagian memakai Qatar Airlines pukul 19.35 dan Turkish Airlines pukul 02.00 pada 29 Juni 2016.

"Saat terjadi bom, teman-teman sudah berada di dalam pesawat. Baik yang menggunakan Royal Jordan maupun Qatar Airlines. Sementara ada dua pelajar yang sedang menuju bandara untuk naik Turkish Airlines, tapi mereka tertahan di Stasiun Yeni Bosna, yang berjarak dua stasiun sebelum bandara. Kereta metro bawah tanah menuju airport langsung ditutup," catatnya melalui pesan tertulis.

Kini penerbangan dua pelajar Indonesia yang berkuliah di Ankara itu dibatalkan, dan mereka bertahan di rumah temannya di kawasan Yeni Bosna, Istanbul.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016