Ambon (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku menjamin stok gula pasir mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di daerah ini hingga usai Lebaran 1437 Hijriah.

"Saat ini stok gula pasir kristal putih yang tersedia sebanyak 13 ton dan diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir Lebaran nanti," kata Kepala Disperindag Maluku Frangky Papilaya, di Ambon, Kamis.

Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan pasokan gula kristal putih dari Perusahanan Perdagangan Indonesia (PPI) Maluku sebanyak 46 ton, sebagai persiapan mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat jelang Lebaran 2016.

Disperindag Maluku mengirimkan masing-masing lima ton ke Kabupaten Maluku Tengah dan Buru Selatan, sedangkan sembilan ton untuk kebutuhan pasar murah yang digelar Pemkot Ambon, serta 14 ton untuk enam kali pasar murah yang digelar di Kota dan Pulau Ambon.

Menurut Frangky, pihaknya juga telah meminta tambahan 115 ton guna kristal putih dari PPI sebagai penyalur tunggal salah satu bahan kebutuhan pokok tersebut di Tanah Air, untuk mengantisipasi kelangkaan di pasaran serta tingginya permintaan masyarakat, tetapi hanya disetujui sebanyak 50 ton.

"Kami sementara berkoordinasi dengan pimpinan PPI Cabang Maluku untuk mengetahui jadwal kedatangan 50 ton gula kristal putih yang telah dijanjikan di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon," ujarnya lagi.

Sebanyak 50 ton gula tersebut akan dijadikan cadangan stok untuk mengantisipasi kelangkaan di pasaran dan berbagai daerah di Maluku, usai Idulfitri 1437 Hijriah.

General Manajer PPI Maluku Jemmy Kumambow secara terpisah membenarkan, kesanggupan memasok 50 ton gula ke Ambon sebagai stok untuk mengantisipasi kelangkaan usai Lebaran, sesuai permintaan Disperindag Maluku.

Dia mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak ekspedisi, terutama jadwal keberangkatan kapal dan diharapkan telah tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon sebelum Lebaran.

"Kami telah meminta pihak ekspedisi agar menjamin stok gula tersebut tiba di Ambon sebelum Lebaran, mengingat setelah itu memasuki libur panjang, sehingga kesulitan untuk bongkar muat maupun kesulitan kapal untuk distribusi ke daerah-daerah," ujarnya pula.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016