Seoul (ANTARA News)  - Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat melanda Korea Utara pada pekan ini, menyebabkan 15 orang hilang dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal, menurut media pemerintah Pyongyang.

Sungai Tumen, yang menjadi bagian wilayah perbatasan antara China, Rusia dan Korea Utara, meluap menyebabkan "banjir terburuk yang pernah terjadi" di area tersebut, kata Kantor Berita Korea Pusat (KCNA) pada Jumat (2/9) malam.

Di provinsi timur laut Hamgyong Utara, 15 orang hilang di Hoeryong City dan beberapa distrik termasuk Musan, Yonsa dan Onsong serta sebagian dari zona ekonomi khusus Rason juga mengalami "kerusakan serius."

Lebih dari 17.000 rumah hancur dan sebagian rusak, memaksa 44.000 orang untuk mencari perlindungan di tempat lain, kata KCNA, seperti dikutip AFP.

Curah hujan di Hamyong Utara mencapai 32 centimeter antara Selasa pagi dan Jumat siang, katanya.

"Operasi tanpa henti sedang dilakukan untuk menstabilkan kehidupan warga dan memperbaiki properti yang rusak," katanya, menambahkan bahwa pemeriksaan terhadap kerusakan masih akan berlanjut.

Korea Utara yang dikenal rentan terhadap bencana alam, khususnya banjir.   (hs)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016