Sidoarjo (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2007 tidak memberikan prioritas bagai siswa yang keluarganya menjadi korban luapan lumpur Lapindo Brantas Inc. di Porong, Sidoarjo, Jatim. "Para siswa korban lumpur yang mengikuti Unas diberlakukan sama dengan siswa lainnya. Namun untuk mengganti itu, Pemkab Sidoarjo berencana memberikan dorongan moril pada siswa korban lumpur yang mengikuti Unas dengan memberikan hadiah kepada yang berprestasi dalam ujian," kata Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso, di Sidoarjo, Selasa. Sementara itu pelaksanaan Unas hari pertama di Porong diwarnai dengan kekhawatiran tanggul jebol. Para peserta ujian mengaku tidak konsentrasi, karena khawatir dengan kondisi di Porong yang serba tidak pasti. Unas di sekitar semburan lumpur dilaksanakan di tiga tempat, yaitu SMA 1 Porong, SMA PGRI, dan MA KHalid bin Walid di Desa Renokenongo. Kondisi paling mengenaskan di MA Khalid bin Walid yang berjarak hanya 500 meter dari pusat semburan. Hanya 18 siswa yang ikut ujian, dari 60 siswa yang seharusnya di kelas tiga MA. Lokasi sekolah ini berada di dekat tanggul setinggi tujuh meter yang dibangun di samping dan belakang sekolah untuk menahan lumpur. Bagian depan sekolah ini sudah digenangi lumpur. Rasa was-was nampak menyelimuti para siswa yang mengerjakan soal Unas. Apalagi, sejak Senin (16/4) malam tanggul kembali jebol. Kondisi ini semakin membuat siswa tidak bisa konsentrasi mengerjakan soal Unas. Mereka tergesa-gesa dan ingin secepat mungkin bisa meninggalkan sekolah. Bupati Sidoarjo mengungkapkan, sebenarnya dirinya ingin mengeluarkan kebijakan khusus untuk siswa korban lumpur yang mengikuti Unas, namun kebijakan khusus itu justru tidak diperbolehkan oleh aturan nasional. Menurut Win, pemberian hadiah itu diberikan selain untuk mengganti keinginan pemkab dalam memberlakukan kebijakan khusus, juga untuk mendorong semangat para siswa korban lumpur untuk memacu prestasi mengikuti ujian nasional. "Bahkan untuk mempersiapkan siswa korban lumpur mengikuti Unas, Pemkab Sidoarjo bekerjasama dengan Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) serta beberapa lembaga bimbingan belajar Sidoarjo, telah memberikan bimbingan belajar (Bimbel). Peserta Unas Tahun 2007 di Kabupaten Sidoarjo, kata Kepala Dikkab Sidoarjo Hadi Sutjipto, sebanyak 45.793 siswa. Jumlah itu terdiri dari 26.840 siswa SMP/MTs, 10.227 siswa SMA/MA dan 8.726 siswa SMK. "Dari jumlah itu, sebanyak 125 lembaga yang melaksanakan ujian nasional," katanya. Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti Unas kali ini, menurut mantan Kepala Infokom Sidoarjo itu, Dikkab menyediakan waktu bagi siswa untuk mengikuti ujian susulan pada 24 hingga 26 April 2007.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007