Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 120 perempuan difabel Yayasan Sampaguita mengikuti pelatihan keterampilan dan "entrepreneurship" yang digelar Kartini Blue Bird di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

"Para difabel antusias mengikuti kegiatan untuk menambahkan keterampilan," kata pengurus Yayasan Sampaguita Thie Santoso di Jakarta Senin.

Thie mengisahkan pembentukan yayasan itu berawal saat beberapa perusahaan menolak pelamar menjadi karyawati karena faktor keterbatasan secara fisik.

Berdasarkan pengalaman itu, Thie membentuk Yayasan Sampaguita sebagai lembaga sosial untuk menampung para difabel mendapatkan keterampilan.

"Difabel itu mendapatkan keterampilan untuk berwirausaha," ujar Thie seraya menambahkan difabel lebih tekun dan detail untuk membuat kerajina tangan.

Sementara itu, Koordinator Kartini Blue Bird Peduli Noni Purnomo menuturkan pelatihan keterampilan khusus difabel itu mencakup pendidikan menjahit, membuat kue, kerajinan kulit, melukis pada gelas dan sepatu.

"Kita berikan aneka keterampilan agar penyandang difabel hidup mandiri dan produktif," tutur Noni.

Noni menjelaskan pembekalan keterampilan itu merupakan realisasi program CSR Kartini Blue Bird bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan agar produktif.

"Kami ingin berbagi dengan masyarakat luas salah satunya dengan saudara kita yang memiliki keterbatasan agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," kata Noni.

Noni berharap penyandang difabel yang menjadi peserta keterampilan tidak berhenti pada rangkaian pelatihan tersebut namun dapat mengikuti kelanjutan pendidikan setiap akhir pekan untuk meningkatkan kemampuan.

(T.T014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016