Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Anggota Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia didukung Polresta Surakarta menggeledah rumah terduga teroris, Nur Solihin. di Kampung Griyan RT 08/RW 10 Kelurahan Pajang Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Sebelumnya, polisi juga menggeledah rumah milik keluarga istri Solihin di Pajang, Solo, sekitar pukul 11.30 WIB dan berakhir sekitar 12.15 WIB, Minggu. 

Pengungkapan jaringan teroris yang disebut akan meledakkan bom di Istana Merdeka berbarengan parade senja Pasukan Pengamanan Presiden Markas Besar TNI itu hanya tiga hari sebelum sidang perdana kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Purnama. 

Polisi menyatakan, seorang perempuan anggota jaringan itu, Dian N Yulia (27), akan menjadi pelaku pemboman dengan cara bom bunuh diri. Polisi juga menyebut bom buatan kelompok itu di atas kelas TNT alias trinitro toluen.

Menurut Lurah Pajang, Sarwoko, "Rumah itu, milik orangtua Rinda atau istri Nur Solikin. Solihin itu, pendatang hanya anak mantunya Pak Winarto."

Sarwoko menyatakan, Solihin menikahi Rinda warga setempat sudah satu tahun ini dan mereka sudah mempunyai anak usia enam bulan. Warga sekitar sudah curiga dari melihat tingkah laku Solikin yang sangat tertutup.

Polisi kemudian menahan Rinda bersama anaknya untuk sementara dibawa meninggalkan lokasi penggeledahan.

Tim Inafis kemudian menggeledah rumah itu dan mereka membawa sejumlah barang yang dimasukkan ke dalam bungkusan kertas warna cokelat diduga sebagai barang bukti.

Pewarta: Bambang Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016