Yogyakarta (ANTARA News) - Okupansi kereta api selama libur panjang akhir pekan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW mengalami kenaikan sehingga rata-rata okupansi kereta dari Daerah Operasi VI Yogyakarta mencapai lebih dari 90 persen.

"Secara kasat mata memang ada kenaikan yang cukup banyak. Kenaikan terjadi di seluruh perjalanan kereta," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, kereta untuk tujuan Jakarta, Bandung dan Surabaya selama libur panjang akhir pekan memiliki okupansi hingga 100 persen, sedangkan kereta untuk tujuan lain juga mengalami kenaikan okupansi hingga mencapai sekitar 90 persen.

Ia mencontohkan, salah satu kereta yang okupansinya mencapai 100 persen adalah kereta Lodaya relasi Yogyakarta-Bandung. "Pada hari biasa, tingkat okupansi kereta ini sekitar 85 persen. Namun saat libur panjang bisa penuh," katanya.

Meskipun terjadi kenaikan okupansi yang cukup banyak, namun Eko mengatakan bahwa PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta tidak menajalankan kereta tambahan tetapi hanya memaksimalkan rangkaian yang sudah ada.

Setiap hari, Daerah Operasi VI Yogyakarta menjalankan 328 perjalanan kereta ke berbagai tujuan dari semua kelas termasuk kereta komuter.

Selain kenaikan jumlah penumpang kereta api, selama libur panjang akhir pekan juga terjadi kepadatan arus lalu lintas di sejumlah titik di Kota Yogyakarta salah satunya di sekitar Alun-Alun Utara Yogyakarta.

Di lokasi tersebut sedang diselenggarakan prosesi Sekaten yang dilanjutkan dengan Gerebeg Maulud pada Senin (12/12) pagi.

"Terjadi kepadatan lalu lintas yang luar biasa di Alun-Alun Utara Yogyakarta sehingga hal ini perlu disikapi dengan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan khususnya saat libur panjang atau saat ada keramaian," kata Pelaksana Tugas Wali Kota Yogyakarta Sulistiyo.

Ia pun mengusulkan penggunaan "shuttle bus" yang nyaman dengan jam pemberangkatan yang tepat waktu guna melayani wisatawan menuju berbagai objek wisata yang ada.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016