Lhokseumawe, Aceh (ANTARA News)- Belasan gajah liar kembali memasuki kebun petani di kawasan Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Kabupetan Aceh Utara, Provinsi Aceh, sejak tiga hari terakhir.

M Isa, tokoh masyarakat Alue Rime, Senin, menyebutkan, pihaknya belum mengetahui pasti berapa hektare luas kebun petani yang rusak akibat gangguan gajah kali ini.

"Kami belum tahu pasti luas kerusakan terhadap kebun para petani di kawasan ini, akibat gangguan gajah liar tersebut," jelas M. Isa.

Dikatakan dia, belasan gajah liar itu sudah memasuki kawasan Desa Alue Rime sejak tiga hari terakhir. Para petani, sebutnya lagi, sudah berupaya mengusir dengan alat seadanya, seperti menggunakan meriam bambu, obor, dan mercon.

Setelah diusir menggunakan alat tradisional itu, jelas Isa, gajah itu hanya akan pergi sebentar, lalu tidak berapa lama gajah ini kembali lagi ke kebun.

Menurut Isa, gangguan gajah liar tersebut, bukan baru pertama kali terjadi di kawasan setempat. Tetapi, kebun petani sudah sering mendadapatkan ganguan dari gajah liar itu.

"Biasanya gajah liar ini keluar dan mendatangi kebun pada malam hari. Sementara pada siang harinya, gajah tersebut jarang terlihat di kebun petani," kata M. Isa.

Di kawasan Alue Rime, tambah M. Isa, sejumlah petani menanam berbagai jenis tanaman, seperti sawit, kakao, karet, pohon rambutan, pisang, cabai, hingga pohon durian.

"Petani yang berkebun di daerah kami, tidak hanya warga Desa Alue Rime, tetapi ada juga masyarakat dari luar desa, seperti Cunda, Panton Labu, dan daerah lainnya," jelas Isa.

Pihaknya berharap, agar adanya perhatian khusus dari pemerintah. Bahkan, keluhan petani yang paling serius selama ini, adalah gangguan gajah.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016