Malang (ANTARA News) - Pohon-pohon yang ditanam dan hidup di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kini dilengkapi dengan "Quick Response Code" (QR Code), yakni sebuah kode matriks atau barcode 2 dimensi untuk menyampaikan informasi dan mendapatkan respons dengan cepat.

Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (LPSK) UMM, Husamah di Malang, Sabtu mengemukakan pemberian kode QR pada seluruh pohon yang ada di area kampus tersebut, dilakukan sejak September lalu untuk memudahkan scan pada pohon itu.

"Kode QR ini bisa dengan mudah discan guna mengetahui informasi lengkap terkait pohon bersangkutan. Upaya ini sebagai salah cara kami untuk menjaga lingkungan," kata Husamah dalam diskusi UMM Gazebo Forum dengan tema "Wajah Bopeng Lingkungan Hidup Indonesia 2016 dan Mimpi 2017," di gazebo taman perpustakaan kampus setempat.

Selain melengkapi kode QR pohon-pohon di area kampus, katanya, PSLK secara kontinyu akan menggalakkan kampanye "kumpulkan sampah pada tempatnya" dan bukan lagi "buang sampah pada tempatnya", sebab kalau dibuang saja, nilai manfaat sampah bisa hilang.

Sedangkan, lanjutnya, dengan dikumpulkan sebenarnya sampah masih punya nilai manfaat. "Ini adalah aplikasi dari slogan 3R, yakni reduce, reuse, recycle," urainya.

UMM, lanjut Husamah, juga telah memanfaatkan sumber air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). "Ini sebagai bukti nyata partisipasi kami peduli terhadap lingkungan. PLTMH UMM menyumbang 15 sampai 20 persen energi alternatif untuk kepentingan operasional sehari-hari, bahkan tanaman yang hidup di lingkungan kampus 3 UMM juga memberi sumbangsih untuk menyerap karbondioksida sebesar 123 ton per tahun," urainya.

Sementara itu, pakar lingkungan yang juga dosen Program Studi (Prodi) Biologi UMM Dr Abdulkadir menyoroti lingkungan hidup sebagai satu kesatuan ruang dengan manusia dan perilakunya.

Menurut dia, manusia kerap lupa bahwa mereka hidup di tempat dimana jika ia merusak lingkungan, sama halnya merusak diri sendiri. "Lingkungan yang rusak secara otomatis akan merugikan kita juga. Oleh karena itu, penting untuk kita membangun pemahaman pada masyarakat bagaimana menyayangi lingkungan, karena itu sama halnya dengan menyayangi diri sendiri," paparnya.

Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya menyatakan pada 2017, UMM akan menggelar festival produk riset unggulan berbasis riset dosen dan mahasiswa. "UMM Gazebo Forum diharapkan mampu melahirkan pemikiran kreatif dari mahasiswa, karena tradisi untuk mengembangkan kreativitas tak melulu pada bidang akademik, tetapi juga seni dan budaya," katanya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016