Kita akan rekrut saat ini setiap rumah, setiap kelurahan ditargetkan 20 orang pasukan merah yang nanti akan memasang atap-atap rumah itu sama keramik, komposisinya bisa bervariasi 10 yang bisa pasang keramik dan 10 yang pasang atap jadi 20 pada setia
Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana membentuk pasukan merah untuk memperbaiki rumah warga yang kumuh sehingga warga dapat tinggal di rumah dengan kondisi yang lebih baik.

"Nanti masing-masing lingkungan akan mengajukan pasukan merah itu di setiap kelurahan. Dia harus bertempat tinggal di kelurahan tersebut dan tidak boleh di tempat lain," kata Djarot di Kelurahan Galur Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.

Djarot berencana merekrut sekitar 20 orang sebagai pasukan merah di tiap kelurahan.

"Kita akan rekrut saat ini setiap rumah, setiap kelurahan ditargetkan 20 orang pasukan merah yang nanti akan memasang atap-atap rumah itu sama keramik, komposisinya bisa bervariasi 10 yang bisa pasang keramik dan 10 yang pasang atap jadi 20 pada setiap kelurahan," tuturnya.

Djarot mengatakan perekrutan pasukan merah itu tidak harus mensyaratkan lulusan sarjana.

"Kita akan rekrut, kita akan tes, ijazah tidak diperlukan, nggak ada ijazah-ijazah. Kamu sarjana tapi nggak bisa masang atap ya percuma. Yang perlu adalah pokoknya bisa baca tulis dan sehat serta mau bekerja sebagai tukang," ujarnya.

Djarot menuturkan pasukan merah itu akan menerima gaji sesuai upah minimum regional seperti Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).

Selain gaji, pekerja yang tergabung dalam pasukan merah nantinya akan mendapat jaminan kesehatan dan pendidikan bagi anaknya.

Dia mengatakan anggota pasukan merah tidak boleh memiliki dua pekerjaan seperti menjadi PPSU.

Djarot mengatakan gaji pasukan merah akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Namun, pembentukan pasukan merah tersebut akan ditindaklanjuti setelah Djarot aktif kembali sebagai wakil gubernur DKI jakarta.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017