Jakarta (ANTARA News) - Polisi menangkap tersangka anggota kelompok peretas situs jual beli daring (online) Haikal yang berperan sebagai otak kejahatan pembobolan ribuan situs daring.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta, Rabu, menyebutkan penyidik Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia menangkap SH alias Haikal di kawasan Rempoa, Tangerang, Rabu (29/3).

Haikal diduga telah merekrut tiga anak buahnya yang telah lebih dulu ditangkap polisi. Haikal diketahui merekrut tiga rekannya melalui media sosial.

Sebelumnya tiga orang berinisial MKU (19), Al (19) dan NTM (27) itu ditangkap di Jalan Siaga Dalam Gang Kemuning Nomor 12 RT 19, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kasus ini berawal dari pengaduan PT Global Network (Tiket.com) kepada polisi tentang peretasan pada sistem aplikasi jual beli tiket daring Tiket.com yang tersambung dengan sistem penjualan tiket pada maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia (www.citilink.co.id) pada 11-27 Oktober 2016. 

Atas kasus ini, PT Global Network mengalami kerugian Rp1,9 miliar.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui tersangka MKU berperan menawarkan penjualan tiket pesawat melalui akun Hairul Joe pada jejaring sosial Facebook. MKU memiliki username dan password untuk masuk ke server Citilink yang didapatkannya dengan cara meretas situs Tiket.com bersama tersangka SH.

"Tersangka melakukan login terhadap server Citilink dengan menggunakan username dan password milik travel agen Tiket.com dengan tujuan mendapatkan kode pemesanan tiket pesawat Citilink untuk dijual ke pembeli," katanya.

Sementara tersangka AL bertugas memasukkan data pesanan tiket pesawat Citilink dari pembeli. Selanjutnya data itu dimasukkan ke aplikasi penjualan maskapai Citilink menggunakan username dan password milik travel agen Tiket.com. 

Setelah kode pemesanan tiket pesawat terbang didapat, selanjutnya kode itu dikirim ke pihak pembeli.

Tersangka lain, NTM, bertugas mencari calon pembeli melalui akun Facebook bernama Nokeyz Dhosite Kashir. Setelah mendapatkan calon pembeli, data calon pembeli diberikan kepada tersangka AL untuk diproses dengan prosedur yang sama.

Keempat tersangka termasuk SH alias Haikal awalnya berkenalan melalui Facebook karena memiliki kegemaran memainkan permainan yang sama.

Dari hasil pemeriksaan sementara, keempatnya diduga pernah meretas 4.600 situs yang berpotensi menghasilkan uang jika berhasil mereka retas.

"Dua tersangka MKU dan AL lulusan SMA. Kalau NTM mahasiswa yang tidak meneruskan kuliahnya. Sehari-harinya gamer," katanya.

Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017