Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Rusia melakukan konsultasi bilateral dan membahas kerja sama penanganan terorisme di kedua negara.

Konsultasi bilateral dilakukan pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dalam kunjungan kerjanya ke Moskow, Rusia, pada Selasa.

"Yang sekarang sedang menjadi perhatian kita, yaitu bagaimana melakukan satu konsep pertahanan yang lebih komprehensif dari segala aspek kehidupan, sehingga kita bisa menangkal berbagai ancaman baru, misalnya saja masalah terorisme dan radikalisme," ujar Menko Polhukam dalam keterangannya yang diterima Antara pada Selasa malam.

Terkait dengan ancaman tersebut, Wiranto menuturkan pemerintah sedang merumuskan langkah tepat dalam menyusun satu strategi pertahanan yang seimbang. Salah satunya adalah melalui konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Rusia ini.

Menurut mantan Panglima TNI tersebut, bukan hanya terorisme dan radikalisme saja yang menjadi ancaman nyata di Tanah Air. Namun, masalah penangkapan ikan dan penebangan hutan secara ilegal, perdagangan manusia, serta masuknya obat-obatan terlarang juga telah menjadi catatan penting bagi pemerintah.

Oleh karena itu, dalam kunjungan kerja tersebut, dibahas pula peluang kolaborasi antara Indonesia dan Rusia, pada bidang militer dan alutsista, penanganan ancaman narkotika dan serangan siber, pertukaran data intelijen, serta kerja sama unit intelijen keuangan guna mencegah pencucian uang.

Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam juga menyampaikan harapannya terhadap Diaspora Indonesia, dimana mereka diimbau untuk tidak melupakan karakter-karakter asli dari Tanah Air.

"Harapan saya, Diaspora Indonesia mampu mempunyai satu karakter khusus yang warnanya adalah Aku Indonesia. Kalau perasaan itu kita kapitalisasi menjadi kekuatan, saya kira manfaatnya akan sangat besar bagi Indonesia," kata Wiranto.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017