Surabaya (ANTARA News) - Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya meluncurkan kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit bernama "Rumah Sakit Terapung Kstaria Airlangga" yang ditandai dengan pelayaran perdana dari Makassar menuju ke Surabaya, Sabtu (9/9).

Rumas Sakit Terapung yang dibuat dari kapal phinisi sepanjang 27 meter dan lebar 7,2 meter dan dikerjakan di sebuah galangan phinisi di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan itu akan dilengkapi dengan peralatan medis setibanya di Surabaya.

Dalam rilis yang diterima Antara di Surabaya, Senin, Pengurus Yayasan Ksatria Medika Airlangga yang akan pengelola RST Ksatria Airlangga Dr Gadis Meinar mengatakan peluncuran kapal ini untuk menunjukkan bakti alumni kepada Unair.

"Kapal diluncurkan dari sebuah dermaga di Galesong, setelah sekitar satu bulan dilakukan uji coba layar di perairan sekitar kawasan produksi kapal khas Bugis itu. Seperti dirancang pada awalnya, RST ini akan menelan biaya sekitar Rp5 miliar, separuh lebih merupakan biaya pembuatan kapalnya," kata dia.

Gadis Meinar mengatakan dengan keberhasilan membangun RST Ksatria Airlangga, alumni Unair patut berbangga. Hal itu, kata dia, RST Kstaria Airlangga merupakan RST pertama di dunia yang dimiliki oleh alumni perguruan tinggi yang akan digunakan untuk membaktikan diri pada pelayanan kesehatan dan pengabdian masyarakat di daerah-daerah terpencil di kepulauan Indonesia.

Penggagas ide awal RST, dr Agus Hariyanto yang berdinas di kawasan kepulauan di Maluku Utara mengaku rajin menengok proses pembuatan kapal ini ke Makassar.

Dalam perlayaran perdana menuju Surabaya ini pun, dokter spesialis bedah itu ikut ada di geladak kapal itu bersama para aparat keamanan setempat.

"Saya tidak berani memberi perkiraan berapa lama dan kapan sampai di Surabaya, nanti saja saya kabari," kata alumnus Program Profesi Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Unair tahun 2006 itu.

Agus Harianto menambahkan dia sedang menyusun rancangan program pelayaran kapal RST ini untuk sepanjang tahun 2018 yang dinamakan "Unair Goes to Island".

Selain untuk pelayanan dan pengabdian medis, RTS diharapkan bisa dimanfaatkan untuk membuat "observational research" dengan tujuan memiliki database tentang kesehatan maritim di pulau-pulau di Provinsi Jawa Timur.

"Saya kira ini sangat terbuka bagi adik-adik peneliti untuk bergabung mengerjakan riset itu, atau bikin riset sendiri dengan mengikuti pelayaran kapal RST ini," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan/Willy Irawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017