Nah kalau angka-angka seperti ini diragukan, ini yang meragukan sebetulnya bukan dunia usaha, saya yakin ini orang politik. Atau, politikus yang menyambi dengan dunia usaha."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Jokowi akan menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2017 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tahun 2017, kata Ketua Pelaksana Rakornas Kadin Maruarar Sirait.

Maruarar Sirait juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, mengatakan, Rakornas Kadin dimulai dengan mendiskusikan masalah yang terdiri dari 14 kluster dengan menteri terkait. Rakornas Kadin ditutup oleh Presiden Jokowi, pada Selasa malam (3/10).

Pada kesempatan itu, enam Wakil Ketua Umum Kadin juga bisa menyampaikan persoalan secara langsung kepada pemerintah. Keenam Wakil Ketua Umum Kadin itu adalah Garibaldi Tohir; Franky O Widjaja; Raden Pardede; Shinta W Kamdani; James T Riyadi; dan Carmelita Hartoto.

Menurut Maruarar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan menindaklanjuti hasil Rakornas 2017 ini. Tindak lanjut itu baik dalam bentuk aturan, kebijakan maupun anggaran, katanya.

Pada awal sambutannya, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa kepercayaan kepada Indonesia saat ini sudah ada. Terbukti dengan "investment grade". Bentuk kepercayaan juga bila saat ini Indonesia menjadi negara keempat tujuan investasi, yang semula berada di urutan kedelapan. Bahkan saat ini, "ease of doing business" dari yang sebelumnya 120 menjadi 91.

"Nah kalau angka-angka seperti ini diragukan, ini yang meragukan sebetulnya bukan dunia usaha, saya yakin ini orang politik. Atau, politikus yang menyambi dengan dunia usaha," kata Presiden Joko Widodo, yang langsung disambut tawa hadirin.

Jokowi menjelaskan bahwa isu menurunnya daya beli masyarakat akhir-akhir ini sengaja disampaikan oleh orang-orang politik untuk kepentingan politik tahun 2019, yang tinggal hampir setahun lagi. Namun, faktanya isu tersebut sangat tidak beralasan.

Yang sesungguhnya terjadi, menurut Presiden, ada pergeseran dari offline ke online. Banyak orang yang tidak melihat itu. Ia menunjukkan data, jasa kurir naik 130 persen di akhir September ini. "Angka ini didapat dari mana? Ya kita ngecek. DHL cek, JNE cek, Kantor Pos cek, saya kan juga orang lapangan, jangan ada yang bantah," ujar Presiden.

Saat ini, katanya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik 12,14 persen. Angka ini menunjukkan bahwa ada aktivitas ekonomi. Saat ini juga, industri naik 16,63 persen dibanding tahun lalu, sementara perdagangan naik 18,7 persen. Di bidang pertambangan juga naik 30,1 persen.

"Terserah percaya atau tidak, tapi angka ini saya peroleh. Kalau masih ada yang ngotot, ya silakan maju. Gampang sekarang, silakan maju, kita bicara, atau nanti pas ketemu harinya saya aturnya," kata Presiden Jokowi.

Tampak mendampingi Jokowi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala BKPM Thomas Lembong, Wakil Ketua OJK Nurhaida, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara dan lain-lain.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017