Lombok Barat (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III segera memulai proses pembangunan dermaga Pelabuhan Gili Mas, di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

"Pembangunan dermaga segera dimulai dan sekarang lagi proses tender di pusat," kata General Manager PT Pelindo III Cabang Lembar Baharudin, di Lombok Barat, Jumat.

Pelindo, kata dia, mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,3 triliun untuk pembangunan Pelabuhan Gili Mas sebagai perluasan Pelabuhan Lembar yang belum mampu menampung kapal berukuran besar, khususnya kapal pesiar.

Proses pembangunan dimulai dengan reklamasi perairan laut seluas 25 hektare dan sudah terealisasi sebesar 30 persen. Proses reklamasi ditargetkan rampung pada Maret 2018.

Sambil melakukan proses reklamasi, kata Baharudin, pembangunan dermaga akan dilakukan secepatnya agar target operasional pelabuhan bisa terwujud pada Mei 2019.

"Target reklamasi selesai pada tahun 2018, tapi proses pembangunan dermaga tidak harus menunggu selesai reklamasi," ujarnya.

Menurut dia, jika Pelabuhan Gili Mas sudah beroperasi, maka kapal-kapal kontainer berkapasitas 200 ribu DWT (deadweight tonnage), termasuk kapal pesiar yang panjangnya 450-500 meter bisa bersandar dengan aman.

Sebab, ukuran panjang dermaga mencapai 1.250 meter, dengan kedalaman kolam labuh 18 meter.

Baharudin menambahkan, pembangunan Pelabuhan Gili Mas tersebut tidak serta merta menggantikan Pelabuhan Lembar yang selama ini berfungsi sebagai pelabuhan penyeberangan dari Lembar, di Kabupaten Lombok Barat, menuju Pelabuhan Padangbai, Provinsi Bali.

Pembangunan Pelabuhan Gili Mas itu hanya akan berfungsi untuk menampung kontainer dan kapal pesiar. Sebab, selama ini dermaga dan areal Pelabuhan Lembar tidak bisa disinggahi dengan kapal berukuran besar seperti kapal pesiar dan kapal tangker 200 DWT.

"Pembangunan Pelabuhan Gili Mas juga diniatkan untuk kepentingan sistem distribusi dan ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi di kawasan timur Indonesia," katanya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017