Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menyatakan industri "hospitality" termasuk di dalamnya hotel dan travel di Indonesia, saat ini semakin memantapkan diri untuk memperluas penggunaan teknologi internet dalam berbagai aspek bisnisnya.

"Mulai dari sistem booking kamar hotel, database konsumen (big data), hingga sistem smart room yang memudahkan pengguna kamar mengontrol berbagai fasilitas di kamarnya dengan perangkat layar sentuh," kata Ketua Umum APJII, Jamalul Izza, melalui siaran persnya yang diterima Antara, Kamis.

Ia menyebutkan kemajuan teknologi internet makin memudahkan kehidupan tidak hanya untuk berbagi informasi, internet juga mulai digunakan untuk keperluan industri karena berbagai layanan untuk konsumen kini mulai lebih terkoneksi dengan internet, atau akrab disebut Internet of Thing (IoT).

Jamalul menegaskan kebutuhan industri hospitality akan jasa layanan internet semakin besar, mulai dari sistim pendaftaran pengunjung hotel (booking system), cloud service, hingga berbagai layanan didalam kamar seperti Internet Protocol Television (IPTV) yang bisa menyediakan layanan multimedia TV yang lebih interaktif.

"Sehingga pengguna bisa melakukan komunikasi timbal-balik secara real time melalui pesawat televisi setelah terhubung dengan sebuah penyedia content melalui internet," katanya.

Alexander Nayoan, Ketua Umum Jakarta Hotel Association (JHA) Alexander Nayoan yang mempunyai anggota yang terdiri dari lebih dari 40 hotel berbintang tiga, empat sampai lima di Jakarta, mengatakan kini banyak pengelola hotel semakin mengandalkan pemesanan kamar melalui internet (online booking).

"Kami di dunia hotel itu sekarang memaksa orang membooking lewat internet," katanya.

Dia menambahkan hal tersebut akan menghemat biaya operasional hotel sehingga hotel operator bisa memfokuskan layanan keramah-tamahannya.

"Booking ke internet itu kan juga ada yang melalui travel agent. Peningkatannya dahsyat sekali. Bahkan sekarang ada hotel-hotel yang 100 persen mengandalkan internet booking, terutama hotel kecil," kata Alex seraya menambahkan penggunaan online booking telah mencapai rata-rata di atas 65 persen saat ini.

"Dalam tidak terlalu lama lagi, akan mencapai 100 persen. Di luar negeri, melalui kecanggihan teknologi pemesanan kamar bisa terkoneksi dengan jasa layanan publik, misalnya transportasi, seperti pesawat dan bis," ujarnya.

Kerena itu, mengingat makin besarnya peran Internet dan sektor Teknologi Informasi (IT) dalam aplikasi di industri hospitality, maka Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), berinisiatif menggelar pameran tahunan International Internet Expo and Summit (IIXS) dengan tema "Internet Based Service in Hospitality Market (Penggunaan Internet di Industri Hospitality)", yang akan diadakan tanggal 23-25 November 2017 di Jakarta Convention Center di Jakarta.

"Pada Pameran International Internet Expo and Summit (IIXS) tahun ini kami berharap bisa menghubungkan dunia internet dengan industri hospitality. Karena itu kami mengambil tema Internet Based Service in Hospitality Market," kata Jamalul Izza.

APJII yang memiliki memiliki 380 anggota dari perusahaan penyedia layanan internet di seluruh Indonesia. Tahun ini adalah tahun kedua IIXS diselenggarakan.

Keunikan dari perhelatan akbar pada tahun ini adalah APJII menghubungkan langsung pelaku di kedua industri karena pada saat yang bersamaan di tempat yang sama juga diadakan pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B) "The Hotel Week Indonesia", yang merupakan sebuah pameran dan eksibisi dibidang hotel dan pariwisata yang hadir dengan konsep "One-stop Global Resourse Hotel & Hospitality" yang didukung oleh berbagai asosiasi perhotelan di Indonesia, menghadirkan acara "The Hotel Week Indonesia".

Acara IIXS juga didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementrian Perindustrian.

Berbagai asosiasi terkait industri perhotelan turut pula meramaikan dan memberikan dukukan untuk The Hotel Week. Di antaranya adalah Jakarta Hotel Association, Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).

Selain itu the International Hotel & Restaurant Association (IHRA), Bali Hotels Associations, Inodnesia Hotel Engineers Associations (ASATHI), Indonesian Housekeepers Association, Hotel Information Technology Association (HITA) dan Hotel Front Liners Association.

(TZ.R021/A039)

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017