Kendari, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebutkan, daerah itu merupakan lumbung komoditas perikanan gurita (Octopus sp) nasional.

Kepala BKIPM Kendari, Hafit Rahman, di Kendari, Rabu, mengatakan, komoditas perikanan gurita yang disertifikasi Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Kendari sejak 2015 sampai Oktober 2017 relatif stabil bahkan cenderung mengalami peningkatan dengan volume berkisar 2.700 ton per tahun.

"Jumlah ini belum termasuk yang beredar di wilayah Kendari. Komoditi gurita ini diekspor Unit Pengolahan Ikan di Kendari dengan tujuan Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Perancis, dan Kroasia. Sedangkan yang dilalulintaskan antar area dalam wilayah Indonesia yaitu Jawa Timur, Jakarta, Makassar dan wilayah lainnya," katanya.

Selama 2015 volume produksi gurita yang keluar dari Kendari sebesar 2.794,75 ton dengan tujuan Jepang (165,12 ton/5,91 persen), Amerika Serikat (419.03 ton/14,99 persen), Jawa Timur (1.301,86 ton/46,58 persen), Jakarta (744.1 ton/26,63 persen) dan daerah lain (139.39 ton/4,99 persen).

Pada 2016 volume produksi gurita di Kendari sebesar 2.837,74 ton dengan tujuan Jepang (324,9 ton/11,45 persen), Amerika Serikat (681.29 ton/24,1 persen), negara lain (38,91 ton/1,37 persen), Jawa Timur (1.380,63 ton/48,65 persen), Jakarta (328,53.1 ton/11,58 persen), dan daerah lain (62,2 ton/2,19 persen).

Sedangkan selama 2017 sampai 31 oktober 2017 volume produksi gurita di sana sebesar 2.055,40 ton dengan tujuan Jepang (107,03 ton/5,21 persen), Amerika Serikat (311.32 ton/15,15 persen), Jawa Timur (1.475,86 ton/71,8 persen), Jakarta (104.59 ton/5,09 persen).

"Trend peningkatan volume pengiriman gurita dapat dilihat pada tujuan pengiriman Jawa Timur dan Makassar sedangkan tujuan Jakarta justru memperlihatkan trend yang sebaliknya," katanya.

Pewarta: Suparman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017