Parit Malintang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat menyediakan sekitar 250 tas tempurung yang terbuat batok kelapa sebagai cendera mata pada etape VIII balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS).

"Di tas tersebut terdapat lukisan sejumlah objek wisata di Padangpariaman serta program pembangunan unggulan pemerintah Kawasan Terpadu Tarok," kata Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni saat pembukaan perlombaan TdS etape VIII di Puncak Anai, 2x11 Kayu Tanam, Sabtu.

Tas tempurung sebagai suvenir karena bahan bakunya tersedia melimpah dan menjadi salah satu produk unggulan di Padangpariaman.

Bahkan, kelapa menjadi salah satu mata pencarian warga Padangpariaman.

Apalagi hampir semua bagian dari kelapa dapat dimanfaatkan untuk diolah dan menjadi produk-produk unggulan.

Adapun produk olahan dari kelapa yaitu minyak kelapa murni, sabun, sapu lidi, arang, kayu, serta produk yang bernilai ekonomis lainnya.

"Kelapa menjadi produk penopang perekonomian warga," ujarnya.

Meskipun harga komoditas lainnya di daerah itu turun namun jika warga masih memiliki kelapa maka dipastikan sumber mata pencarian tidak mati.

Sementara itu Kepala Bidang Promosi dan Ekonomi Kreatif Dimas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padangpariaman, Ade Novalia menambahkan setidaknya 15 objek wisata dilukis di tas tersebut.

Objek wisata yang dilukiskan di tas tersebut yaitu di antaranya Bukit Siriah Mountain View, Tirta Alami, Puncak Anai, Nyarai, Rumah Pohon, serta Kawasan Terpadu Tarok.

"Ini merupakan salah satu cara untuk mempromosikan objek wisata kita agar investor mau menginvestasikan modalnya ke Padangpariaman," katanya.

Untuk mengerjakan tas tempurung tersebut pihaknya menggunakan jasa dua orang seniman asal Padangpariaman.

"Seniman pertama bernama Pon untuk membuat tas sedangkan yang kedua yaitu Harmuklis untuk melukisnya," ujar dia.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017