Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat total kerugian materi akibat bencana alam yang dipicu siklon tropis Cempaka di daerah itu mencapai Rp200 miliar.

"Laporan tentang kerugian dan kerusakan hampir mencapai Rp200 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.

Gatot mengatakan berdasarkan pemetaan nilai kerusakan akibat bencana yang paling besar ada di Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul. Kerusakan rata-rata meliputi talud, jalan, rumah, serta infrastruktur publik lainnya yang harus segera diperbaiki.

"Segera dipilah-pilah mana yang menjadi penanganan kedaruratan dan mana yang menjadi recovery dan rekonstrukai pascabencana. Artinya misalnya ada rumah penduduk yang sudah bisa dihuni karena rawan ya harus direlokasi," kata dia.

Sementara itu, Gatot mengatakan khusus untuk sawah yang rusak karena bencana banjir, dimungkinkan ada mekanisme penggantian dari Kementerian Pertanian. "Ada mekanisme puso yang biasa dilakukan, artinya ada penggantian untuk sawah yang mendekati panen," kata dia.

Kendati cukup banyak sawah yang terendam banjir, menurut Gatot, persediaan kebutuhan pokok, termasuk beras masih dalam kondisi aman hingga beberapa bulan ke depan. "Dengan banyaknya sawah yang berpotensi puso, cadangan beras masih aman," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017