Ini permintaan pak gubernur...."
Serang (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten secara mendadak melakukan tes urine terhadap ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) usai apel peringatan hari kesetiakawanan sosial, hari bhakti disabilitas, hari anti korupsi internasional, hari bhakti transmigrasi ke-67, hari bela negara ke-69 dan hari kesadaran nasional di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, Selasa.

Kepala BNN Provinsi Banten, Kombes Pol Muhamad Nurochman mengatakan, tes urine tersebut merupakan perminataan Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Ini permintaan pak gubernur. Dan memang kewajiban sesuai aturan agar dilakukan tes narkoba 6 bulan sekali. Dan ini kita lakukan di akhir tahun," kata Nurochman.

Ia mengatakan, hasil tes urine tersebut akan dilaporkan ke Gubernur Banten untuk selanjutnya diambil kebijakan. Apapun hasil dari tes urine tersebut, pihaknya akan melaporkan kepada gubernur Banten termasuk jika ada hasil yang positif ada ASN diduga menggunakan narkoba keputusannya ada pada gubernur.

"Ya hasilnya nanti kita serahkan ke gubernur. Kalau positif nanti keputusan ada di gubernur,"kata Nurochman.

Gubernur Banten Wahidin Halim mendukung upaya pemberantasan narkotika di kalangan ASN Pemprov Banten. Tes urine dilakukan mendadak untuk mengetahui ada tidaknya ASN yang mengonsumsi barang haram tersebut.

"Ini program BNN, tetapi kami minta juga," kata Gubernur Banten Wahidin Halim.

Tes urine yang yang dilakukan BNN tersebut sempat membuat para ASN kaget karena diumumkan secara mendadak oleh petugas memalui pengeras suara usai apel tersebut. Para ASN diminta tidak membubarkan diri atau diminta tidak kembali menuju OPD-nya masing-masing atau mengikuti kegiatan lainnya sebelum dilakukan tes urine.

"Kepada para pegawai jangan ke mana-mana dulu. Sebelum pengajian akan dilakukan tes urine terlebih dahulu," kata seorang perempuan dari pengeras suara.

Pengumuman yang disampaikan salah seorang petugas dari pengeras suara tersebut, kembali dipertegas oleh Sekda Banten Ranta Soeharta yang meminta agar para pegawai Pemprov Banten tidak meninggalkan lapangan terlebih dahulu.

"Satpol PP tolong dibantu, jangan ada pegawai yang keluar. Pagar tetap dalam kondisi ditutup," kata Ranta melalui pengeras suara.

Ribuan ASN Pemprov Banten mulai dari eselon II, III, IV hingga staf, kemudian mengantre untuk mengambil botol tempat urine yang disediakan oleh pihak BNN.

Pewarta: Mulyana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017