Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Selasa, resmi membuka Unit Usaha Syariah (UUS) perbankan di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Utama BTN Maryono melalui pernyataan tertulis di Kantor Cabang BTN Syariah di Mataram, Selasa, memaparkan NTB memiliki potensi pertumbuhan ekonomi syariah yang menjanjikan sehingga membuat bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut melebarkan sayap ke NTB.

"Potensi laju pertumbuhan ekonomi di NTB telah tumbuh dengan positif dan diatas rata-rata nasional yaitu sebesar 5,28 persen. Pertumbuhan ekonomi yang baik ini berdampak pada sektor perbankan khususnya Perbankan Syariah di NTB," katanya.

Adapun hingga triwulan III 2017 tercatat 42 jaringan perbankan syariah dengan total aset mencapai Rp3,34 triliun. Rincinya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul senilai Rp1,62 triliun dan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp2,87 triliun.

"Ini menjadi pertimbangan kami mengapa pada akhirnya Mataram menjadi Kantor Cabang Syariah Bank BTN ke-24 yang tahun ini kita resmikan karena merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan serta ekonomi Provinsi NTB," katanya menambahkan.

Maryono melihat potensi ekonomi syariah di NTB menjanjikan karena sebagian besar berpenduduk di provinsi tersebut beragama Islam. Selain itu, Pemprov NTB juga telah mencanangkan wisata syariah dengan sektor unggulan adalah pariwisata.

Menurut Maryono, peresmian Kantor Cabang Syariah (KCS) Mataram ini sebagai salah satu upaya strategis BTN dalam mendukung Program Sejuta Rumah.

"Dengan kompetensi dan pengalaman kami dalam memberikan pembiayaan perumahan maka hal ini akan menjadi modal strategis yang akan dimanfaatkan KCS Mataram untuk dapat memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah dengan prinsip syariah bagi masyarakat di wilayah kota Mataram dan sekitarnya," tegasnya.

Maryono mengklaim BTN Syariah mencatatkan kinerja positif sampai dengan akhir Desember 2017. Aset BTN Syariah, kata dia, diperkirakan akan tumbuh sekitar 29 persen pada 2017.

Kemudian penghimpunan DPK juga diperkirakan meningkat sekitar 24 persen.

"Pembiayaan juga diperkirakan tumbuh sekitar 26 persen dan Laba UUS BTN juga diperkirakan naik sekitar 28 persen," ujar dia. 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018