Los Angeles (ANTARA News) - Radio Internet di Amerika Serikat (AS) hari Selasa melakukan aksi hening atau berhenti siaran sejenak sebagai unjuk rasa terhadap lonjakan kenaikan biaya royalti. Kritikus menyebut kenaikan biaya royalti tersebut akan membuat ribuan stasiun radio "online" menutup usahanya. SaveNetRadio Coalition menyebutkan bahwa ribuan stasiun radio Internet akan turut dalam "Hari Hening Nasional" menyusul keputusan kenaikan biaya royalti secara tajam mulai 15 Juli. "Keputusan itu, serta kenaikan biaya royalti secara tajam, sangat mengancam mata pencarian ribuan `webcasters` dan mengancam jutaan pendengar mereka di seluruh Amerika Serikat," kata Jake Ward, jurubicara SaveNetRadio Coalition. Protes tersebut menyusul keputusan Dewan Royalti Hak Cipta pada Maret, yang menambah biaya royalti dari lagu diputar stasiun radio Internet. Royalti semula 0,007 sen dolar Amerika Serikat selagu untuk tiap pendengar naik menjadi 0,019 sen dolar, yang berarti kenaikan hampir 300 persen. Tambahan biaya administratif juga akan menimpa stasiun radio itu. SaveNetRadio menaksir kerugian akan mencapai puluhan juta dolar Amerika Serikat. Kenaikan itu juga berlaku surut hingga awal 2006, yang berarti, stasiun radio maya mesti membayar kembali semua lagu, yang diputarnya 12 bulan terakhir sejak peraturan itu berlaku. Ward mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 14 ribu stasiun radio Internet ambil bagian dalam gerakan hening pada Selasa. Dia mengatakan, jika tarif baru itu diterapkan, stasiun radio Internet akhirnya tutup dan penyanyi tidak terkenal tidak mendapat saluran untuk membangun karier. "Sudah pasti, hampir semua radio Internet akan bangkrut dan berhenti siaran jika kenaikan itu tidak dibatalkan," kata Ward. Pernyataan gabungan tersebut menyebutkan, kenaikan itu sangat tinggi, sehingga radio Internet mapan, seperti Yahoo! dan MTV akan mengalami kesulitan. Aksi hening itu antara lain diikuti Yahoo, yang akan memadamkan sekitar 200 saluran musik dan layanan Live365, yang memiliki 10 ribu lagu. Di sisi lain, SoundExchange, kelompok industri musik pengumpul royalti Internet, mengatakan portal besar, seperti, Yahoo dan Time Warner akan sanggup membayar tarif baru dan telah ada proposal bagi harga lebih ringan untuk stasiun kecil. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007